Thursday, March 11, 2010

Dua Puisi Lama Pedje, 3

Salam Sayang dari Sebuah Radio

Buat yang lagi sedih, untuk yang sedang gelisah, bagi yang berada dalam keterpurukan semoga diberi kesabaran dalam melangkah menuju kebahagiaan, ketenangan, kebebasan. Ketergesaan justru dapat mempercepat turunnya kabut, menghalangi pandangan dari lubang-lubang yang berserak di jalan.



Hei!

senja samar
tak ada kelepak camar
magrib seakan memar

pepohonan mengonggok muram
malam berjongkok siaga menerkam

ah,
kuingin engkau merajut hikayat-hikayat dari negeri-negeri jauh
jadi selimut untukku
karena sebentar nanti pasti dingin memagut
menyempurnakan kesendirianku

hei, di manakah kamu?

No comments:

Post a Comment