Thursday, June 10, 2010

Dua Puisi Lama Pedje, 6

Catatan Cinta, 3

Sekarang lihatlah jejak napas kuda yang kita hela, menggores warna biru dalam di padang padat ini; tapi, sungguh, sesegera tinggal garis-garis tegas, meliuk melambai dari kejauhan. Mempesona, memang, dan menggoda, di bawah cahaya senja yang memancar dari sela-sela cakrawala. Tapi, kita tak boleh terperdaya, Sayang. Tak
boleh. Karena, sebentar nanti malam tiba, menyerang kita dengan gelap; sedang kita tak punya senjata apa-apa, hanya sekeping cinta yang mulai kusam dan tumpul tergesek keringat yang tak henti menyembur.



Catatan Cinta, 4


Kita hela kuda di padang-padang entah batasnya, tanpa tentu arah dan tuju pula, di bawah langit silau cahaya. Kudaku-kudamu hilang tenaga ditusuk matahari yang khianat. Mataku-matamu hilang semangat mencari jejak cakrawala.

Jangan lagi bertanya, adakah keajaiban masih tersisa dalam kantung cinta kita, karena keajaiban adalah kantung cinta itu sendiri sekiranya masih ada.

Tuesday, June 1, 2010

Toni Braxton: A True International Superstar

Lewat album barunya, dia seakan ingin membuktikan bahwa dirinya "makin tua makin cemerlang".


"I’m so happy to be here. It’s great!” ungkap Toni Braxton pada Java Jazz Festival 2010, yang digelar di Kemayoran, Jakarta, Maret lalu. Tentu saja, yang sangat happy bukan saja Toni Braxton, tapi para penontonnya pada dini hari itu.

Hampir 20 lagu dilantunkan oleh penyanyi peraih banyak Grammy Award ini. Apalagi, ketika itu, ia tampil dengan adik-adiknya yang menjadi penari dan penyanyi latar. Plus beberapa kejutan yang ia buat: mengajak Babyface bernyanyi bersama, menarik penonton ke atas panggung untuk ia peluk dan cium serta bernyanyi bersama, melantunkan tembang dengan duduk di ujung panggung, sampai turun dari panggung untuk menyalami para penonton yang berada di barisan depan. Penontonnya sendiri ketika itu ditaksir ada ribuan orang, yang sengaja bertahan sampai dini hari untuk menyaksikan penampilan Tony Braxton. Maklumlah, ia baru tampil pada salah satu festival jazz terbesar di dunia tersebut menjelang tengah malam.

Diva yang bernama lengkap Toni Michelle Braxton ini memang luar biasa. Namanya begitu melambung pada dekade 1990-an. Beberapa lagu yang ia bawakan pernah menempati posisi pertama Bilboard Hot 100 dan enam Grammy Award pernah ia terima, yang tiga di antaranya disabet lewat album perdananya yang bertajuk Tony Braxton (1993).

Lahir di
Severn, Maryland, Amerika Serikat pada 7 Okotber 1966, Tony Braxton memulai karirnya sebagai penyanyi pada tahun 1989, bersama kelompok vokal The Braxton. Ketika itu, banyak orang terpukau mendengarkan suaranya yang mirip dengan vokal Anita Baker. Sampai-sampai, penulis lagu dan produser rekaman pemenang Grammy Award “LA” Reid serta penyanyi, pencipta lagu, serta produser film Kenneth Brian “Babyface” Edmonds meminta Tony Braxton untuk merekam demo lagu “Love Shoulda Brought You Home” untuk soundtrack film Eddy Murphy, Boomerang.

Tadinya, lagu itu akan dinyanyikan oleh Anita Baker. Namun, Anita Baker lalu menyarankan agar lagu tersebut tetap dinyanyikan oleh Tony Braxton sendiri, ditambah dengan lagu “Give U My Heart”. Karena, ketika itu, Anita Baker sedang hamil. Dari sanalah kemudian Tony Braxton mendapat kontrak dari LaFace Record, yang melahirkan album perdananya pada tahun 1993, yang diganjar delapan sertifikat platinum dari Recording Industry Association of America, karena terjual lebih dari delapan juta kopi.


Tahun 1997 keluar album keduanya, Secrets, yang menuai sukses luar biasa. Untuk penggarapannya, album ini dibantu oleh Babyface, R. Kelly, Tony Rich, dan David Foster. Lagu “You’re Makin’ Me High” dalam abum ini—yang menjadi lagu pembuka penampilan Tony Braxton pada Java Jazz Festival 2010 lalu—pun sempat menempati posisi teratas dalam Bilboard Hot 100. Juga lagu “Un-Break My Heart”, yang sempat bertahan selama sebelas minggu di Bilboard Hot 100. Sementara itu, lagu “I Don’t Want to” and “I Love Me Some Him” dari album yang sama menempati posisi nomor satu di Hot Dance Music/Club Play Chart.


Album ini juga mempersembahkan delapan sertifikat platinum dan mengukuhkan Tony Braxton sebagai "a true international superstar". Un-Break My Heart” and “You’re Makin’ Me High” memberi dua Grammy Award, untuk “Best Pop Vocal Performance, Female” dan “Best R&B Vocal Performance, Female,” berturut-turut.


Berkat kesuksesan dan popularitasnya, Toni Braxton ditawari untuk menjajal kemampuan aktingnya di atas panggung. Dia terlibat dalam drama musikal Beauty and the Beast produksi Disney sebagai Belle dan mendapat sambutan hangat dari penoton. Dialah perempuan Afro-Amerika pertama yang menjadi bintang dalam drama musikal Disney.


Album ketiganya, The Heat, yang dirilis tahun 2000 juga meraih sukses. Lagu “He Wasn’t Man Enough” masuk nominasi MTV Video Music Awards. Sementara itu, lagu “Just Be a Man about It”, “Spanish Guitar”, dan “Maybe” digemari banyak orang di berbagai penjuru dunia.


Pada akhir tahun 2000, Billboard menganugerahi Toni Braxton gelar “Top R&B/Hip-Hop Artist – Female”, “Top R&B/Hip-Hop Album Artist – Female”, dan “Top R&B/Hip-Hop Singles & Tracks Artist – Female”. Dan, lagu “He Wasn’t Man Enough” membuat Toni kembali mendapat Grammy Award untuk “Best R&B Vocal Performance, Female”.


Dunia layar lebar pun disinggahi Toni Braxton. Pada tahun 2001, ia terlibat dalam film komedi Kingdom Come. Dan, aktingnya dalam film ini mendapat penghargaan BET Black Oscar, sebuah penghargaan untuk insan perfilman berkulit hitam yang diselanggarakan oleh Black Entertainment Television.


Setelah itu, tahun 2002, Tony Braxton mengeluarkan album keempatnya, More Than A Woman. Album kelimanya, Libra, keluar pada tahun 2005. Setahun kemudian, 2006, ia berkoloborasi dengan Il Divo dalam lagu “The Time of Our Lives”, yang merupakan lagu resmi perhelatan akbar sepakbola dunia FIFA World Cup 2006. Pada tahun 2006 ini juga Toni membuat sejarah baru dan sukses, dengan membuat pertunjukan bertajuk Toni Braxton: Revealed di Flamingo Hotel & Casino, Las Vegas. Rencananya, pertunjukan hanya berlangsung selama tiga bulan, namun akhirnya diperpanjang sampai pertengahan tahun 2008 karena animo penonton yang tinggi.


Kini, setelah kurang-lebih lima tahun tak mengeluarkan album, pada Mei 2010 lalu hadir album keenamnya yang telah dinanti banyak orang: Pulse. Tampaknya, album ini juga akan menunai sukses. Apalagi, penggarapan album ini didukung oleh para produser dan penulis lagu piawai, antara lain Frank E. (yang pernah terlibat dalam penggarapan album Madonna, T.I., Plies, Flo Rida), Steve Mac (Leona Lewis, Il Divo), Lucas Secon (Britney Spears, The Pussycat Dolls), Harvey Mason & Oak (Chris Brown, Joe, Mario), Troy Taylor (Trey Songz, Kevin Lyttle), Dapo Torimiro (John Legend, David Archuletta, Brandy), dan David Foster (Whitney Houston, Barbra Streisand, Celine Dion).


Lihat saja, belum lama keluar, singelHands Tied” langsung menjadi lagu yang berada di peringkat atas dalam chart yang dibuat jaringan radio Urban AC di Amerika Serikat. Begitu juga lagu “Make My Heart” yang melesat menjadi "one of the hottest club tracks in the country".


Dalam videoklip lagu “Make My Heart”, Toni Braxton tampak atraktif. Dia melompat dan menari dengan cukup dinamis. Menari memang salah satu kegemarannya dan juga rahasia dari bentuk tubuhnya yang top, meski usianya tidak muda lagi. “Saya rutin menari, yang membuat saya tetap prima di atas panggung. Saya beritahu kepada Anda, jika Anda ikut melompat dan menari seperti di videoklip ‘Make My Heart’ saya, sekitar 500 kalori tubuh Anda akan terbakar,” kata Toni Braxton, yang mengaku senang menonton acara televisi America’s Best Dance Crew yang dipandu Randy Jackson.
Tampaknya, Anda yang punya masalah dengan berat badan berlebih bisa mencoba langsing ala Toni Braxton itu. Ayo, menari sambil mendengarkan lagu-lagunya dalam album Pulse!