Wednesday, December 2, 2009

Rebecca Pitcher: “Yoga Benar-Benar Membantu Nyanyian Saya”

“Pertunjukan The Phantom of the Opera ini keren banget. Saya begitu takjub dengan setting di setiap adegan dan saya suka sekali dengan adegan Masquarade serta ruang bawah tanah yang menggunakan perahu. Vokal Rebecca Pitcher yang menjadi penyanyi utama dalam opera ini juga gila banget. Pokoknya, top banget deh…,” ujar Shinta Sutono, salah seorang warga Indonesia yang berkesempatan menonton The Phantom of the Opera karya seniman asal Inggris, Andrew Llyod-Webber, di Esplanade Theatre, Singapura, bulan lalu. Hampir dua bulan, opera ini digelar di Singapura dan merupakan pertunjukan keduanya di negeri pulau itu. Yang pertama digelar di Singapore’s Kallang Theatre pada tahun 1995. Namun, pada pergelaran tahun 1995 itu, yang memerankan Christine Daae bukanlah Rebecca Pitcher, karena ia baru memerankan perempuan penyanyi utama di opera itu sembilan tahun lalu. Dan, pertunjukannya di Singapura tahun ini merupakan aksinya yang pertama di Asia

Sebelum pementasan itu digelar di Singapura, pada 8 Maret lalu, Singapore Tourism Board menerbangkan Rebecca Pitcher ke Jakarta untuk menampilkan preview pertunjukan musik yang telah digelar di lebih 20 negara tersebut. Pada kesempatan tersebut, beberapa wartawan, termasuk Purwadi Djunaedi dari eve, diberi waktu untuk mewawancarai penyanyi cantik yang merupakan salah seorang bintang Broadway ini. Di tengah wawancara, ia sempat melantunkan potongan lagu “Think of Me”, salah satu lagu yang paling terkenal dan disenangi penonton The Phantom of the Opera. Ia membawakannya secara a cappella, yang membuat para wartawan terdiam tersihir suara emasnya. Berikut petikan wawancara dengan Rebecca Pitcher.

Sejak kapan Anda bermain dalam The Phantom dan di mana pertunjukan pertama Anda?
Saya mulai bergabung tahun 1995 dan pertama kali pentas di Memphis, Tennessee. Terus terang, saya gugup ketika itu, tapi sekaligus sangat senang. Saya tentunya dibanding-bandingkan dengan pemeran terdahulu, Sarah Brightman, dan saya melihat itu sebagai hal yang menyulitkan sekaligus sebagai tantangan. Banyak pertunjukan berlangsung di New York, banyak yang telah memerankan Christine, datang dan pergi, dan itu membuat saya sedikit gugup, tapi di saat bersamaan, hal itu justru memantapkan saya bahwa saya dapat memerankannya. Dan saya mendengar orang mengatakan “Anda sama bagusnya dengan Brightman” atau “Anda hampir sama bagusnya dengan Sarah Brightman”. Saya memang akan dibandingkan dengan Brightman, karena orang memang mengagumi apa yang dia lakukan dan dia adalah orang yang pertama yang memerankan peran tersebut.

Bagaimana Anda mengatasi rasa gugup ketika akan pentas?
Saya biasanya memainkan pertunjukan boneka jari di ruang rias, ha-ha-ha….

Bagian mana dari The Phantom yang Anda sukai?
Saya tidak memiliki bagian yang benar-benar saya sukai, karena apa yang sukai itu berubah dari waktu ke waktu. Saya biasanya sangat menyukai akhir dari adegan Lair karena adegan itu benar-benar memberikan kesempatan kepada Christine untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Bagaimana Anda menjaga suara Anda agar tetap prima?
Saya melakukan bikram yoga (Rebecca Pitcher adalah guru bikram yoga, yoga di ruangan yang sangat panas). Yoga benar-benar membantu nyanyian saya. Yoga menjaga bentuk tubuh saya, membuat saya relaks, dan saya membayangkan seandainya saya dapat tinggal di ruang yang panasnya 105 derajat (Farenheit) dan dengan tingkat kelembapan 40 sampai 60 persen selama satu setengah jam tanpa henti, saya kira saya dapat melakukan apa pun.

Apakah pertunjukan di Singapura berbeda dengan pertunjukan-pertunjukan The Phantom di negara-negara lain?
Pada dasarnya, pertunjukan di Singapura sama dengan versi New York, tapi dengan sedikit tambahan. Saya berusaha keras untuk membuat setiap pertunjukan memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Banyak orang yang belum pernah menyaksikan pertunjukan ini dan saya perlu memberikan sesuatu yang spesial kepada mereka, sama seperti yang didapat orang-orang yang menonton Sarah Brightman pada 19 tahun lalu.
(Pedje)

Tuesday, December 1, 2009

Mereka Sukses Menurunkan Berat Badan

Ketiga perempuan ini berhasil menurunkan berat badan mereka dengan signifikan dan mengungkapkan rahasianya kepada Purwadi Djunaedi. Mungkin Anda bisa mengikuti jejak mereka.


Yani Sinulingga, 33 Tahun
Mengikuti Pola Makan Orang Prancis

“Sejak kecil, berat badan saya memang selalu di atas berat ideal. Bahkan, ketika dewasa, saya tergolong gemuk. Mestinya kan dengan tinggi badan 153 sentimeter, berat badan ideal saya sekitar 43 kilogram. Tapi, pada awal tahun 2000, berat badan saya sampai 58 kilogram. Berbagai program diet telah saya ikuti, tapi berat badan saya turun tidak signifikan. Bahkan, saya sampai menjadi perokok agar bisa langsing, tapi tetap saja saya gemuk.

“Tahun 2001, saya bersekolah di Prancis. Ketika pertama kali datang di Prancis, saya masih gemuk. Berat badan saya masih 58 kilogram. Namun, karena di negeri itu saya harus melakukan apa-apanya sendiri, mungkin karena kelelahan, berat badan saya pelan-pelan mulai turun. Tapi, saya merasa lebih sehat karena lebih banyak bergerak. Bayangkan saja, saya tinggal di lantai lima sebuah apartemen dan tak ada lift-nya. Jadi, setiap hari minimal saya harus naik-turun tangga ke lantai lima sekali.

“Beberapa bulan kemudian, ketika saya sudah bergaul dengan banyak orang Prancis, gaya hidup saya pun mulai berubah. Teman-teman Prancis saya memiliki gaya hidup sehat—dan umumnya orang Prancis yang saya kenal memang menjalani gaya hidup sehat. Mereka sangat jarang mengonsumsi gula. Kalau minum kopi, hampir semua orang Prancis yang saya kenal meminum kopi tanpa gula.

“Dari sini, pola makan saya juga berubah. Saya mulai mengikuti kebiasaan makan mereka, yang rendah karbohidrat, tinggi protein, menghindari gula, mengurangi lemak, dan banyak makan salad. Awalnya, saya sempat merasa lemas. Tapi, setelah pola makan ini saya jalani sekitar enam bulan, saya mulai terbiasa. Hasilnya, saya menjadi lebih langsing. Dan, ketika saya kembali ke Indonesia tahun 2004 lalu, berat badan saya sudah mendekati berat ideal.

“Namun, di Indonesia, karena kangen dengan berbagai makanan khas Indonesia, berat badan saya naik lagi menjadi 56 kilogram. Apalagi, saya juga jadi senang ngemil. Jadi, memang lebih susah mempertahankan apa yang kita capai ketimbang meraihnya. Saya pun mulai menjalankan pola makan ala Prancis lagi. Sayangnya, saya sering kesulitan menerapkan pola itu persis ketika saya tinggal di Prancis dulu. Akhirnya, saya juga menjadi rajin berolahraga. Malah, saya sempat mengikuti latihan senam hampir setiap hari dalam seminggu.

“Berat badan saya sekarang 45 kilogram. Biasanya, kalau pagi, saya sarapan sereal plus susu nonlemak dan minum kopi tanpa gula. Jam 10-an, saya melakukan sedikit ngemil diet cookies dan minum yoghurt agar tak terlalu lapar ketika waktu makan siang tiba. Jam 12, makan siang biasa, dengan karbohidrat sedikit. Sekitar jam 3 sore, saya minum kopi tanpa gula dan setelah ini biasanya saya sudah tak ingin makan apa-apa lagi. Jam 7 malam, saya makan malam seperti biasa. Kadang, jam 10 malam, saya minum susu tanpa lemak. Pada akhir pekan, saya sekali-sekali juga suka makan lebih banyak dan berat. Tapi, pola makan saya agak sedikit terganggu kalau ada undangan pesta, terutama pesta pada malam hari.

“Jadi, menurut saya, kuncinya supaya berat badan turun adalah mengontrol pola makan kita dan mengubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup sehat. Saya sendiri sejak tahun lalu sudah tak lagi makan daging dan sudah mulai mengurangi mengonsumsi ikan. Saya memang ingin menjadi vegetarian, tapi tidak ingin langsung berubah. Dalam menjalani diet pun saya selalu bertahap, tidak ekstrem.”

Marlyn Maringka, 42 Tahun
Mengonsumsi Nutrisi Seluler

“Saya sudah mencoba bermacam-macam terapi diet, tapi tetap saja gemuk. Berat badan saya pernah mencapai 70 kilogram, padahal idealnya sekitar 55 kilogram karena tinggi badan saya kan 155 sentimeter. Saya pernah mencoba minum jamu kurus, rutin berolahraga, dan program diet dari seorang dokter dengan disuntik. Malah, yang disuntik itu saya menjalaninya sampai delapan tahun. Berat badan saya memang turun sedikit, tapi kulit saya menjadi keriput. Lalu saya coba akupunktur, tak juga berhasil. Saya juga mencoba cara yang pakai lilitan seperti mumi, turun sedikit, lalu naik lagi. Bahkan, atas anjuran teman, saya juga mencoba terapi tusuk benang, namun tak ada hasilnya.

“Akhirnya, saya frustrasi. Biaya sudah banyak dikeluarkan, tapi saya tak kunjung langsing juga. Sampai suatu hari, setengah tahun lalu, saya membaca iklan di sebuah media yang mencari orang-orang gemuk untuk mengikuti program pelangsingan tubuh, yang katanya tanpa efek samping. Saya pikir, tak ada salahnya mempelajari dulu metode yang ditawarkan iklan itu. Saya berjanji kepada diri saya bahwa ini adalah usaha yang terakhir untuk mengikuti program pelangsingan tubuh. Kalau tidak berhasi, ya, sudah, saya tidak akan mengikuti program pelangsingan apa pun. Apalagi, di iklan itu juga disebutkan, uang akan dikembalikan jika pesertanya tak berhasil menurunkan berat badan minimal tiga kilogram sebulan.

“Setelah mendapat penjelasan dari konsultan program diet itu, saya tertarik untuk mencoba. Saya bisa mempercayai program ini karena salah seorang yang ada di belakang program ini adalah pemenang Hadiah Nobel Kesehatan tahun 1998, Dr. Louis J. Ignarro. Juga ada Dr. David Herbert yang sangat terkenal di Amerika Serikat sebagai pakar obesitas. Tambahan pula, tak ada yang perlu dipantang dalam menjalani program ini.

“Setelah menjalani pemeriksaan dengan teliti, saya pun diharuskan untuk makan tiga kali sehari. Dua kali mengonsumsi formula dari mereka dan sekali makan apa saja sesuka saya. Formula dari mereka itu merupakan formula nutrisi seluler, yang memiliki kandungan gizi yang lengkap untuk memperbaiki sistem metabolisme tubuh.

“Yang menakjubkan, hanya dalam waktu empat hari, berat badan saya turun 3,5 kilogram. Saya pun menjadi sangat bersemangat. Kini, berat badan saya sudah mencapai 56 kilogram, hanya dalam tempo kurang dari enam bulan, dari yang tadinya 70 kilogram. Saya juga merasa lebih sehat. Penyakit asam urat saya hilang. Begitupun vertigo saya. Setelah saya menjalani pemeriksaan, kondisi kesehatan saya ternyata bagus. Itulah sebabnya, saya tetap menjalankan program ini, karena ternyata program ini juga membuat pesertanya menjadi lebih sehat. Dan, hebatnya, program ini bisa dilakukan oleh semua golongan usia, dari anak-anak sampai yang berusia lanjut.”

Riani Susanto, N.D., C.T., 41 Tahun
Mulai dari Pakai Bengkung sampai Terapi Jus

“Saya sebenarnya ketika remaja kurus sekali dan tidak suka makan daging. Bahkan, bagi saya ketika remaja, tidak makan pun tidak apa-apa. Sampai-sampai, saya bermasalah ketika mendapat menstruasi, selalu kesakitan, sehingga selalu diberi obat tradisional Cina oleh nenek saya. Akibatnya, siklus mens saya tidak teratur dan dokter mendiagnosa bahwa saya tidak akan bisa punya anak.

“Itulah sebabnya, ketika menikah, saya terkejut juga waktu tahu saya akhirnya bisa hamil, tahun 1992. Waktu awal menikah itu, berat badan saya 62 kilogram, berat badan ideal saya yang punya tinggi badan 170 sentimeter. Tapi, waktu hamil, berat badan saya perlahan-lahan mulai naik, sampai mencapai 90 kilogram. Besar sekali saya.

“Begitu habis melahirkan, saya langsung diet, dengan hanya memakan sayur-sayuran dan banyak makan buah, yang menyebabkan ASI saya kemudian kering. Tapi, saya berhasil menurunkan berat badan, menjadi 66 kilogram.

“Enam tahun kemudian, saya hamil lagi. Dan, menjelang kelahiran, berat badan saya naik lagi menjadi 98,5 kilogram. Saya mulai panik melihat badan saya yang membengkak. Memang, ketika itu, saya sangat suka sekali minum cola dan kue-kue. Tapi, saya sudah mulai mengonsumsi makanan organik, karena saya tahun 1999 mengambil kuliah kedokteran jarak jauh di sebuah universitas di Amerika Serikat, sehingga mulai mengerti mana makanan yang sehat. Tapi, tetap saja, badan ini terus melar.

“Saya melahirkan anak kedua saya melalui operasi caesar. Paginya dioperasi, sorenya saya langsung menimbang badan. Ternyata, berat badan saya hanya turun 8,5 kilogram. Dan, ketika keluar dari rumah sakit, berat badan saya 90 kilogram. Stres sekali saya.

“Dengan bobot seberat itu, waktu kontrol setelah melahirkan pun saya tetap pakai pakaian hamil. Karena, pakaian saya yang lain sudah tak ada lagi yang bisa dipakai dan di sini ketika itu jarang sekali ada yang menjual pakaian dalam ukuran besar. Sampai-sampai, dokter kandungan saya terus meledek saya, karena kami memang sudah saling kenal sejak lama.

“Saya pun bertekad untuk menurunkan berat badan. Konyolnya, untuk memotivasi saya, saya ajak dokter saya itu untuk bertaruh. Kalau saya bisa menurunkan badan 10 kilogram dalam waktu 40 hari, saya minta dibebaskan biaya pemeriksaan oleh dokter itu selamanya. Dokter teman saya itu sempat meragukan tekad saya dan juga keberhasilannya. Saya pun meyakinkan dokter bahwa saya akan bisa mencapai itu dan dokter tersebut akhirnya setuju untuk bertaruh.

“Pulang drai dokter, saya langsung meminta pembantu saya untuk mengikatkan bengkung di perut saya sekencang-kencangnya, kecuali di bekas tempat jahitan bekas operasi caesar. Saya pun hanya mengonsumsi sayur bening serta tahu dan tempe rebus, sehingga tiga bulan kemudian ASI saya kering lagi. Saya makan nasi hanya siang saja dan malam hari hanya makan sayur dan buah. Saya tak makan daging dan telur.

“Bengkung itu pun tidak lepas, keculai bila harus ke dokter, yang hanya perlu beberapa jam. Bahkan, ketika (maaf) pipis, saya terpaksa melakukannya sambil berdiri. Dan, setelah 40 hari, ternyata berat badan saya tepat turun 10 kilogram. Dokter itu kalah bertaruh—dan sampai kini saya dibebaskan biaya pemeriksaan oleh dokter itu.

“Namun, karena masih gemuk, 80 kilogram, pemakaian bengkung tetap saya lanjutkan sampai genap dua bulan. Ketika saya ke Amerika Serikat untuk mengambil kuliah praktik, suami saya yang memang tinggal di sana ketika itu sampai kaget melihat betapa besarnya tubuh saya.

“Di Amerika itulah, saya mulai memahami bahwa orang bisa gemuk karena kadar ph dalam darahnya asam. Saya terus mempelajari itu lewat berbagai literatur dan mulai tahu bahwa kandungan dalam snack dan cola dapat membuat kadar ph dalam darah menjadi asam, sehingga membuat orang menjadi gemuk.

“Kembali ke Indonesia, saya mulai menjadi terapis kolon, yang membantu orang untuk menjadi kurus. Tapi, saya sendiri masih gemuk, masih 76 kilogram. Itulah sebabnya, ketika terapi kolon saya diekspose oleh sebuah majalah pada November 2000, banyak yang bertanya, kok, terapisnya gemuk. Pertanyaan itu juga muncul dari mulut pasien saya yang datang ke tempat praktik saya. Wah, enggak beras nih, pikir saya.

“Saya pun mulai menjalani terapi food combining dan saya juga rutin melakukan terapi kolon serta melakukan olahraga. Selain itu, di bawah pengawasan seorang dokter, saya disuntik vitamin B-2 dan menjalani terapi balut. Berat badan saya pun menjadi 69 kilogram.

“Saya terus mendalami berbagai terapi pelangsingan tubuh sampai saya lulus dari sekolah kedokteran pada tahun 2002. Sekarang, berat saya hanya 66 kilogram. Ukuran baju saya pun dari 14 menjadi 8 dan ukuran celana jins 29. Sampai sekarang, setiap pagi dari Senin sampai Jumat, saya hanya minum segelas air perasan jeruk lemon yang dicampur air, segelas jus buah atau jus sayur, dan segelas air putih, tanpa sarapan. Buah itu wajib ada.

“Sampai di kantor, kalau lapar, saya hanya makan buah apa saja. Tapi, kalau yang gemuk sekali sebaiknya jangan makan pisang. Lalu, makan siang seperti biasa, normal. Sorenya ngemil senormalnya. Malamnya, saya hanya makan buah dan salad. Saya jamin, orang yang hanya punya masalah kelebihan berat badan sedikit jika mengikuti diet seperti saya itu akan turun bobotnya dua sampai tiga kilogram selama dua bulan, tanpa dibantu usaha apa pun. Jangan lupa pula untuk mengurangi asupan karbohidrat, terutama yang dari tepung. Saya juga rutin berpuasa, sedikitnya tiga hari dalam sebulan, hanya minum jus dan air putih, dan terapi kolon.” (Pedje)

Monday, November 30, 2009

Living Dangerously

Hidup Anda datar-datar saja dan sering membosankan? Kenapa tidak mencoba olahraga yang dapat memacu adrenalin, seperti yang dilakukan tiga perempuan ini? Tapi, tetap harus hati-hati, agar tak terjadi kecelakaan fatal.

Pingkan Natalia Mandagi, 33 Tahun, Penerjun
“Parasut Saya Pernah Tidak Mengembang dengan Sempurna”
Betapa indahnya melihat parasut berkembang di bawah langit biru. Melayang-layang di udara bagai ubur-ubur di dalam laut dan kemudian mendarat di suatu tempat. Mengagumkan. Tapi, beranikah Anda melakukannya, menikmati pemandangan lewat udara dengan hanya bergantung pada sebuah parasut?

Pingkan Mandagi berani. Sejak kecil, karena sering melihat ayah dan pamannya sering berlatih terjun payung, Pingkan Mandagi sudah berhasrat untuk mengembangkan parasut di angkasa. “Tapi, saya baru bisa mewujudkan hasrat itu setelah duduk di bangku kelas satu SMA. Karena, usia minimal untuk penerjun payung adalah 16 tahun,” ujar Pingkan. Sebelumnya, ia harus ikut pendidikan dulu. Perempuan yang lahir pada 15 Desember 1974 ini ikut pendidikan terjun di Kalijati, Subang, Jawa Barat, bareng dengan Wanita Angkatan Udara. “Yang diajarkan dalam pendidikan itu antara lain cara melipat parasut, teori menyetir parasut, posisi badan saat terbang atau melayang, dan cara menghadapi saat darurat. Setelah beberapa hari saya dan kawan-kawan belajar teori, kami sudah diperbolehkan terjun. Metode pendidikan terjun yang digunakan sekarang disebut accelerated free fall, yakni para calon penerjun didampingi dua orang jump master di kiri dan kanannya, sehingga metode ini sangat aman,” ungkap ibu dari Darel Kynan Aditya ini.

Kendati demikian, rasa takut sempat muncul juga di hati Pingkan. “Rasanya campur aduk, antara takut dan senang, sampai saya sakit perut, ha-ha-ha…. Walaupun sudah sering lihat, tetap saja namanya melihat pintu pesawat terbuka pasti takutlah, apalagi pas melihat semua yang di bawah begitu serbakecil. Saat itu saya sempat berpikir, ngapain juga, ya, gue ikut-ikutan kayak beginian dan sempat hampir mundur juga. Tapi, ternyata di situlah tantangannya, saat harus mengalahkan ketakutan pada terjun-terjun pertama. Kata pelatih, kalau engga takut, justru enggak normal. Karena, biasanya orang yang enggak takut saat pertama terjun punya kecenderungan overconvidence, yang notabene berbahaya bagi seorang atlet terjun payung,” tutur istri dari Budiman Muhammad ini. Ternyata, setelah beberapa kali memberanikan dirinya untuk terjun, tambahnya, rasa takut itu hilang. ”Justru rasanya menjadi kecanduan. Kalau kelamaan enggak terjun, bisa sakaw, ha-ha-ha...,” kata Pingkan, yang bergelar sarjana seni rupa dari sebuah perguruan tinggi di Bandung.

Pada tahun 1992, di Perth, Australia, Pingkan pernah mengalami kecelakaan, yang hampir merenggut nyawanya. ”Parasut saya tidak mengembang dengan sempurna karena ada tali yang menyangkut. Parasut sempat berputar kencang, sampai akhirnya saya melakukan cut-away, melepas parasut utama, dan mencabut parasut cadangan. Kemungkinan saya agak kurang teliti saat melipat parasut. Puji Tuhan, setelahitu, sampai saat ini saya tidak pernah mengalami kecelakaan apa pun,” ujar perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai desainer interior dan dosen ini. Toh, Pingkan tidak kapok. Bahkan, kalau sedang latihan intensif di luar negeri, ia bisa sepuluh kali terjun dalam sehari.

Untunglah, suami Pingkan seorang penerjun juga, sehingga bisa memaklumi aktivitas putri dari penerjun Theo Mandagi (almarhum) dan Uci Mandagi ini. ”Suami saya penerjun dari Club Aves, Bandung, sementara saya dari Club Manguni 165, Manado. Jadi, sebenarnya kami rival, yang kena cinta lokasi, ha-ha-ha.... Enaknya punya suami sehobi, jadi enggak pernah melarang-larang saya, malah kami saling dukung. Anak kami juga, sejak usia empat bulan sudah mulai menemani saya saat bertanding terjun. Karena saya memberi ASI eksklusif dan tidak ingin terputus, saya selalu membawa dia ke lapangan agar bisa tetap di dekat saya,” ungkap penerjun yang telah menjalani lebih dari 1.350 kali penerjunan ini. Dalam lomba, atlet terjun yang satu ini memiliki spesialisasi pada nomor ketepatan mendarat dan kerja sama di udara.

Fahira Fahmi Idris, 39 Tahun, Pemburu
”Pertama Kali Memegang Senapan, Saya Sudah Bisa Menembak”

Bayangkan Anda berada di dalam rimba raya tengah malam. Hanya ada sedikit cahaya di sana, dari lampu yang Anda bawa. Suara-suara binatang yang belum pernah Anda dengar sebelumnya terdengar ramai di telinga. Bagaimana perasaan Anda? Boleh jadi, Anda akan merasa merasa takut. Tapi, tidak demikian halnya dengan Fahira Fahmi Indris. Sudah sering ia mengalami situasi dan kondisi seperti itu, karena perempuan pengusaha ini punya hobi menembak, khususnya berburu.

Awalnya, Fahira mengaku tidak pernah tertarik untuk terjun ke olahraga menembak, meski pada tahun 1980-an suka melihat ayahnya latihan menembak. ”Ayah saya ketika itu bersama beberapa teman wartawannya mendirikan Aries Shooting Club dan saya bersama ibu saya sering melihat menunggui beliau latihan menembak di Lapangan Tembak, Senayan,” kata sarjana ekonomi lulusan Universitas Indonesia ini. Ia justru masuk ke dunia tembak-menembak secara tidak sengaja, diajak oleh seorang temannya pada tahun 2004. ”Tadinya dia mengundang saya untuk melihat dia latihan menembak. Saya pun datang. Eh, teman saya meminta saya untuk mencoba menembak. Dia kasih pinjam senapannya. Saya pun mencoba dan sasaran yang saya tembak kena semua, sampai-sampai dua instruktur menembak yang ada ketika itu berpikir bahwa saya sering latihan menembak di rumah bersama ayah saya. Padahal, saya tidak pernah latihan sama sekali sebelumnya. Jadi, pertama kali memegang senapan, saya sudah bisa menembak,” ujar perempuan yang kini menjadi Ketua Umum Aries Shooting Club ini.

Sejak itu, Fahira menjadi semangat untuk menekuni olahraga menembak. Ia pun lalu mendatangi ayahnya untuk meminjam senapan. ”Tapi, Ayah malah melarang. Saya pun lalu membeli senapan sendiri, buatan Bandung, dan sejak itu saya giat berlatih,” ungkapnya. Ayah Fahira baru mendukung aktivitas putrinya itu ketika Fahira pada awal 2005 membuat kejuaraan menembak. ”Saya membuat Night Hunting Competition pada Maret 2005, yang persiapannya dilakukan sejak Januari. Ini merupakan kompetisi simulasi berburu, dengan sasaran bergerak. Hadiahnya adalah parsel, karena usaha parsel saya ketika itu tersendat akibat adanya larangan memberikan parsel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketika lapor ke Ayah, beliau kaget dan lalu mendukung dan kemudian memberi senapan untuk pemenang. Pesertanya membludak, dari seluruh Indonesia,” kenang Manajer Tim Atlet Menembak Indonesia pada SEA Games 2007 di Bangkok ini.

Sekitar sebulan seusai mengadakan kejuaraan itu ada kegiatan safari berburu di Bengkulu. Fahira pun meminta izin ke ayahnya agar diperbolehkan ikut. ”Saya diizinkan, tapi saya tidak boleh membawa senjata dulu. Karena, untuk berburu kan yang dipakai senjata api dan peluru tajam. Saya harus magang dulu. Jadi, saya cuma boleh melihat, tidak boleh menembak,” ujarnya. Namun, di Bengkulu, ia bertemu dengan teman ayahnya yang malah meminjami senapan api. ”Saya juga mendapat pinjaman senjata api dari Om Herman Saren. Akhirnya, sore hari sebelum berburu, saya latihan dulu di hutan, sore hari. Jadi, saya latihan magang pertama saya langsung di hutan. Biasanya orang kan latihan di lapangan tembak. Dan, ketika mulai berburu, saya malah kemudian disuruh menembak dan ketika menembak babi hutan langsung kena jantungnya. Pulang dari sana, saya dihadiahi senjata api oleh ayah saya,” ungkap Fahira.

Tentu saja, senjata api itu tidak boleh disimpan di rumahnya, harus disimpan di gudang Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin). Karena, biar bagaimanapun, senjata api itu sangat berbahaya, bisa menghilangkan nyawa manusia bila tidak ditangani dengan hati-hati. Senjata api itu baru dikeluarkan kalau ada undangan untuk memburu babi hutan yang mengganggu masyarakat. ”Jadi, saya dan teman-teman baru berburu karena adanya permintaan dari masyarakat. Kami datang untuk menolong masyarakat yang ladang atau kebunnya sering dirusak babi hutan. Kami tidak boleh sembarangan berburu. Kami harus punya surat izin berburu dulu, yang dikeluarkan Perbakin,” kata perempuan yang juga berbisnis bahan bakar ini.

Sebelum pertama kali berburu, Fahira memang harus menjalani pendidikan dulu selama empat hari. ”Dalam pendidikan itu diajarkan antara lain mengenai hal-hal yang berkenaan dengan keamanan penggunaan senjata, cara memegang senjata yang benar, dan dikenalkan juga mengenai jenis-jenis senjata dan peluru,” tuturnya. Selama hampir tiga tahun ini menjalani hobi berburu, Fahira mengaku paling senang berburu babi hutan di Bengkulu dan Jambi. ”Di sana babi hutannya banyak sekali dan masyarakatnya juga ramah,” katanya.

Sari Koeswoyo, 39, Off Roader
“Saya Off Road untuk Senang-Senang”

Anda mungkin sudah mahir menyetir. Tapi, pernahkah Anda menyetir di jalan tanah yang begitu terjal dan licin? Jangan pernah mencobanya bila mobil Anda bukan mobil khusus untuk off road dan Anda belum pernah latihan sebelumnya. Bisa-bisa mobil Anda terjungkal dan Anda mengalami nasib buruk, yang mungkin membuat tamat riwayat Anda di dunia ini. Off road memang olahraga berbahaya, meski bagi sebagian orang begitu mengasyikkan. Salah seorang yang sangat menyenangi olahraga keras ini adalah mantan penyanyi cilik yang kini berprofesi sebagai art dealer, Sari Koeswoyo. Saking sukanya dengan olahraga ini, sehari-hari ia menggunakan Land Rover Defender yang gede itu. ”Saya memang penggemar Land Rover,” kata perempuan yang lahir pada 20 Agustus 1968 ini.

Rasa cintanya terhadap Land Rover pertama kali terjadi pada tahun 2004, ketika ia dipinjami mobil buatan Inggris itu oleh om-nya. ”Saya kemudian membeli Land Rover yang dalam keadaan rusak. Karena tidak mengerti mesin, saya pun bertanya-tanya kepada banyak teman dan masuk ke mailing-list penggemar Land Rover. Akhirnya, saya pun bergaul dengan para penggemar Land Rover dan masuk organisasi Land Rover Owner dan Land Rover Club Indonesia. Dari sinilah awal mulanya saya terjun ke dunia off road,” ungkap ibu dari tiga anak ini. Kini, ada tiga Land Rover dari berbagai jenis dimiliki Sari.

Medan yang pertama kali dijelajahi sari dengan Land Rover-nya adalah suatu kawasan di Cidengdong, Jawa Barat. ”Rasanya tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ada rasa senang, penasaran, sekaligus rasa waswas. Dalam olahraga ini, kita memang harus sangat hati-hati. Kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal. Bukan hanya bodi mobil bisa hancur total dan mesin bisa rusak, tapi juga jiwa kita bisa melayang. Alhamdulillah, saya belum pernah mengalami kecelakaan serius ketika sedang off road,” tutur putri personel Koes Plus Yok Koeswoyo ini. Kecelakaan justru pernah ia alami ketika akan menjembut ayahnya di suatu daerah di Jawa Barat. ”Mobil saya masuk sawah ketika akan menjemput Papa di kebunnya, tahun 2005. Dua ban kiri masuk sawah, ditarik 40 orang tak bisa ketarik. Akhirnya, saya menelepon teman-teman untuk minta bantuan, ha-ha-ha...,” kata Sari.

Biarpun sangat menyukai olahraga ini, Sari tak pernah mau ikut kejuaraannya. ”Saya off road untuk senang-senang. Saya tidak suka kompetisi, karena saya tak suka memaksa mobil untuk bisa tampil maksimum,” kata perempuan yang juga hobi melukis dan memasak ini.

Bila Anda tertarik dan ingin mencoba off road, saran Sari, sebaiknya masuk klub dan jangan pernah melakukannya sendiri. ”Off road itu harus ada teman, ada dua mobil. Jadi, kalau mobil kita mengalami masalah, ada yang bisa menariknya. Jangan lupa untuk selalu menggunakan sabuk keselamatan dan helm, selain selalu mengecek kondisi mesin sebelum berangkat,” ujar Sari.
(Pedje)

Sunday, November 29, 2009

Menjalin Komunikasi, Itulah Pekerjaan Mereka

Ketiga perempuan ini mengaku senang menjalani pekerjaannya masing-masing, seputar upaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Tapi, apa saja sebenarnya yang mereka kerjakan?

Meiske Surjadinata
Senior Manager Product Marketing & Marketing Communication Sony Ericsson Indonesia
“Pekerjaan Ini Seru Banget”


“Tugas saya sebagai senior manager untuk product marketing sendiri berhubungan dengan rencana pre-launch, launch, dan post-launch yang seperti apa, termasuk urusan menyusun anggarannya. Saya juga harus memikirkan rencana promosi setelah launching produk, misalnya tiga bulan ke depan kami akan buat promosi seperti apa. Selain itu, saya juga bertugas untuk melakukan validasi produk, karena produk HP Sony Ericsson harus ada bahasa Indonesia-nya, selain bahasa-bahasa lain. Kemudian melakukan tes produk, merancang kerja sama dengan operator saluran telepon, dan membuat kegiatan pemasaran lainnya.

“Untuk tugas marketing communication, saya berhubungan dengan media massa, antara lain menggelar konferensi pers ketika melakukan peluncuran produk baru. Juga mengurusi sponsorship, pameran, roadshow, sehingga hampir setiap minggu saya ke luar kota. Itu yang below the line activities. Sementara itu, yang above the line activities bersangkutan dengan media cetak, televisi, radio, saya membuat iklan dengan konsep lokal. Itu artinya juga saya mengurus media planning dan media buying.

“Saya menikmati pekerjaan ini karena seru banget dan dinamis sekali. Apalagi, ketika saya menduduki posisi ini, April 2002, saya adalah orang pertama dari luar Sony Ericsson. Saya sangat tertarik mengamati pertumbuhan brand ini, karena awalnya banyak orang yang skeptis melihat penggabungan dua nama besar Sony dan Ericsson. Jadi, bagi saya, pekerjaan ini seperti bayi saya sendiri. Lebih dari tiga tahun kami melakukan edukasi untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa Sony tidak lagi memproduksi mobile phone, begitu pula Ericsson. Yang ada adalah mobil phone Sony Ericsson. Kini, umumnya orang sudah paham bahwa ada mobile phone bermerek Sony Ericsson.

“Yang juga menyenangkan dari pekerjaan ini adalah tuntutan untuk terus belajar. Karena, dunia teknologi berkembang pesat, selalu ada yang baru setiap bulannya. Persaingannya juga dinamis, sehingga saya merasa tertantang. Karena itulah, saya pribadi merasa hampir tidak ada hal yang tidak menyenangkan dalam menangani pekerjaan ini. Mungkin, yang membuat pekerjaan ini terlihat berat karena harus berpacu melawan waktu. Misalnya bila harus membuat acara dengan deadline yang ketat, yang dapat menaikkan adrenalin, sehingga saya harus menata emosi dengan baik.

“Untuk menempati posisi marketing communication, seseorang haruslah memiliki sikap profesional. Ini penting sekali. Karena, kalau ingin dihargai oleh orang lain, dia juga harus bisa menghargai orang lain dengan sikap profesionalnya. Dia pun harus mampu bersikap luwes dan bisa mencairkan suasana yang kaku. Selain itu, dia harus selalu mengetahui perkembangan berita terbaru dan isu-isu yang sedang hangat di masyarakat, meski tidak terlalu mendalam dan tidak selalu berhubungan dengan karir yang ia geluti. Juga mesti kritis dan tidak pernah malas untuk selalu belajar.”


Josephine Lawu Purnama
Marketing Communication Panasonic-Indonesia
“Saya Suka Pekerjaan Ini karena Berhubungan dengan Banyak Orang”

“Saya belum lama di dunia marketing communication, baru sekitar enam bulan. Tugas saya adalah memasarkan produk lewat penyampaian informasi-informasi mengenai produk itu kepada masyarakat, lewat cara-cara komunikasi. Saya biasanya selalu berhubungan dengan cara mendisplai dan penataan produk di Galeri Panasonic, outlet, dan toko-toko. Juga mempersiapkan peluncuran produk baru dan acara-acara semacam itu.

“Kendala pekerjaan ini, ya, berhubungan dengan urusan komunikasi. Kadang, masalah komunikasi itu timbul justru dengan manajer produknya. Karena, orang marketing communication kan berupaya melihat produk sebagaimana masyarakat melihat produk itu, sementara manajer produk lebih melihat pada keunggulan produk itu dibanding dengan produk sejenis lainnya. Menghadapi masalah seperti ini, saya pun harus terus mempelajari karakteristik calon pembeli produk sekaligus keunggulan produk itu untuk menyusun strategi komunikasi pemasarannya, pendekatan apa yang harus digunakan agar masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut. Dan, itu bagi saya sangat mengasyikkan.

“Karena asyiknya itu, saya sering tak hitung-hitungan waktu dalam bekerja. Dan, yang paling saya suka dari pekerjaan ini adalah bisa bertemu dengan banyak orang dan sering ke luar kota. Panasonic kan perusahaan besar yang punya banyak cabang, sehingga saya sering tugas ke luar kota.”


Richele Maramis Sung
Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia
“Saya Senang Bekerja di Balik Layar”

“Saya sudah bekerja sebagai Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia hampir empat tahun. Sebelumnya, posisi ini belum ada di L’Oreal Indonesia, karena fokusnya ketika itu lebih ke promosi untuk memasarkan produk, bukan L’Oreal sebagai perusahaan. Jadi, tugas saya di sini adalah memosisikan perusahaan L’Oreal sebagai perusahaan yang punya tanggung jawab sosial, menjembatani kerja sama dengan pihak-pihak eksternal, yang mungkin tidak tergarap oleh bagian marketing promotion, dan berhubungan dengan pihak media massa untuk hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan, bukan product knowledge. Saya langsung bertanggung jawab kepada presiden direktur.

“Yang menyenangkan dari pekerjaan ini, saya bermain di balik layar. Karena, saya sebagai Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia harus menyusun strategi dalam membangun pencitraan perusahaan dan apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat, agar tak ada kesimpangsiuran informasi mengenai perusahaan. Jadi, saya mendukung dan menjadi advisor untuk manajemen.

“Yang membuat saya stres bila terjadi krisis, entah itu bila ada konsumen yang tak puas dan mencoba menggugat perusahaan, entah itu problem di pabrik yang menyangkut staf, dan sebagainya. Kalau sudah begini, saya akan berperan sebagai trouble shooter-nya, apa sih masalahnya dan bagaimana cara yang baik untuk mengatasinya, supaya pihak yang terkait mendapat komunikasi yang benar. Untuk itu, saya juga perlu melakukan investigasi.

“Menurut saya, untuk menjalani pekerjaan seperti saya ini, pertama, orang itu harus punya kecintaan untuk menulis. Karena, tak jarang seorang corporate communications & PR manager harus banyak menyediakan materi komunikasi dalam bentuk tulisan. Dia juga harus bisa memilih materi komunikasi yang tepat, misalnya ragam bahasa apa yang dipakai bila berhubungan dengan pihak pemerintahan, bila berhubungan dengan konsumen, dan sebagainya. Untuk itu, dia juga harus banyak membaca dan memiliki beragam pengetahuan yang memadai, mulai dari masalah ekonomi sampai masalah politik. Apalagi, dia juga harus bisa menyediakan informasi kepada manajemen bila diperlukan. Kedua, punya keinginan kuat untuk selalu belajar dan mencari informasi, termasuk punya keberanian untuk melakukan analisis. Dan, yang tak bisa diabaikan adalah penguasaan bahasa internasional yang baik.” (Pedje)

Ubah Energi Negatif Anda!

Banyak jalan menuju sukses. Satu di antaranya adalah dengan mengubah energi negatif Anda menjadi energi positif. Dan, inilah lima sumber energi negatif dan cara mengusirnya, yang mungkin bermanfaat untuk Anda.

  1. Catastrophizing. Kalau Anda selalu menduga-duga akan datang kemungkinan buruk, segala sesuatu menjadi berkemungkinan untuk menimbulkan bencana. Karena, Anda menjadi pencemas, sampai-sampai setiap tahi lalat Anda anggap berpotensi menjadi kanker atau setiap sakit kepala pastilah menandakan adanya tumor otak. Cobalah ciptakan pemikiran positif dengan membiarkan sesuatu berjalan apa adanya. Misalnya, Anda merasa tetap akan disukai orang lain meski agak kurang cakap ketika melakukan suatu presentasi—karena tak seorang yang dapat selalu tampil sempurna!
  2. Mengabaikan hal yang positif. Misalnya, Anda kesal dan menyesal telah membeli baju yang ternyata ada sedikit nodanya. Bahkan, Anda kemudian tak mau memakai baju itu. Anda memusatkan diri pada hal negatif dan mengabaikan segi-segi positif. Ubahlah kebiasaan ini. Fokuslah pada hal yang positif. Jika ada orang yang memuji Anda, bergembiralah.
  3. Membaca pikiran. “Saya tidak peduli yang Anda katakan, saya tahu apa yang Anda pikirkan! Anda kira saya bodoh?” Hmmm..., benarkah begitu? Anda bisa mengetahui pikiran atau perasaan seseorang tanpa menghiraukan ucapannya? Hal seperti itu merupakan energi negatif yang akan menghalangi pemikiran positif. Cobalah bersikap lebih manusiawi, karena Anda tidak tahu apa yang orang lain pikirkan. Tanyakanlah lebih dulu apa yang orang lain pikirkan dan percayailah jawaban mereka jika Anda ingin mendapatkan energi positif.
  4. Meramalkan masa depan. Anda merasa mengetahui apa yang bakal terjadi dan itu biasanya bukan untuk hal yang baik. Umpamanya, Anda merasa tidak akan mendapat posisi pekerjaan yang Anda inginkan karena ketika diwawancarai Anda malah menanyakan soal foto yang Anda di meja kepada si pewawancara. Energi negatif memang akan menciptakan suatu ramalan untuk memuaskan diri sendiri. Ciptakanlah energi positif dengan menerima diri Anda apa adanya. Tunggu dan lihat saja apa yang akan terjadi.
  5. Melebih-lebihkan. Misalnya, Anda akhirnya berhasil mendapat suatu proyek bernilai besar. “Tapi, itu artinya saya harus bolak-balik dari rumah ke lokasi proyek dan kemudian pulang lagi, yang menghabiskan wakttu tujuh jam di jalan setiap hari, belum lagi macetnya, bla-bla-bla…,” keluh Anda. Kalau begitu, itu artinya Anda lebih memetingkan energi negatif ketimbang energi positif. Energi negatif Anda sebenarnya adalah suatu filter yang membuat Anda tertekan. Cobalah bersikap rasional untuk mengundang energi postif datang menghampiri Anda. Energi positif dan pemikiran positif akan menyegarkan dan memperbarui kehidupan Anda. (Pedje)

Saturday, November 28, 2009

Liburan tanpa Stres

Berlibur mestinya membuat Anda senang, bukan malah membuat Anda mengalami stres.


Pergi berlibur bagi Anda mungkin sudah menjadi agenda rutin setiap semester atau malah setiap sebulan sekali. Namun, tetap saja, perencanaan liburan yang matang merupakan hal penting, agar liburan Anda bisa benar-benar menyenangkan, apalagi bila liburannya ke luar negeri yang jauh. Tips di bawah ini mungkin bisa membantu Anda menciptakan perjalanan liburan tanpa stres.

  1. Buat perencanaan sebelum Anda memutuskan untuk berlibur. Lakukan juga persiapan fisik, seperti berolahraga, dan buat catatan-catatan apa saja yang Anda butuhkan dalam liburan yang akan Anda jalani. Bila menggunakan jasa agen perjalanan, informasikan catatan-catatan Anda itu kepada mereka.
  2. Bila ingin berlibur ke luar negeri, persiapkan jauh-jauh hari sehingga Anda punya waktu yang cukup untuk mengurus berbagai dokumen yang diperlukan, seperti paspor, visa, travellers’ cheques, dan menukar mata uang.
  3. Perencanaan liburan jauh-jauh hari juga akan membuat Anda bisa berhemat, karena biasanya biaya perjalanan relatif lebih murah daripada perjalanan dadakan. Dengan perencanaan jauh-jauh hari, Anda juga akan mendapat kepastian tempat untuk menginap. Perjelas lagi apa yang Anda butuhkan selama liburan dan jelaskan juga kepada agen perjalanan jika Anda memiliki kebutuhan khusus, misalnya menu makanan khusus, akses mobilitas, kondisi kesehatan Anda, dan keperluan medis yang Anda harapkan di tempat tujuan Anda.
  4. Ketika berlibur dengan bantuan agen perjalanan atau operator tur, pastikan Anda mengetahui hak-hak Anda. Lazimnya, ada perjanjian tertulis ketika kita akan mengikuti sebuah tur yang dikoordinasi oleh agen perjalanan. Dan, Anda berhak menerima akomodasi liburan atau penerbangan yang sesuai dengan isi kontrak tersebut. Catat juga hal-hal detail yang berhubungan dengan urusan liburan Anda, seperti nama tempat penginapan Anda, tanggal dan waktu Anda serta nama orang yang Anda kontak ketika melakukan reservasi, dan nomor teleponnya.
  5. Pelajari budaya, geografi, dan sejarah tempat tujuan liburan Anda.
  6. Dengan maraknya berbagai penyakit menular di banyak negara, lakukan vaksinasi sebelum melakukan liburan ke luar negeri, misalnya vaksinasi flu dan meningitis.
  7. Ceklah, apakah kartu SIM telepon selular Anda bisa digunakan di luar negeri.
  8. Bawa uang dalam berbagai jenis, seperti uang tunai, kartu kredit, dan travellers’ cheque. Jangan letakkan semua jenis uang itu di dalam satu dompet.
  9. Sebaiknya juga Anda memiliki asuransi kecelakaan dalam perjalanan. (Pedje)


Friday, November 27, 2009

Atur Ulang Rencana Makan Anda

Dengan perencanaan makan yang baik, mood Anda pun bisa berubah menjadi lebih baik.


Makanan juga bisa memengaruhi mood Anda. Karena itu, jika Anda termasuk orang yang mudah tersinggung, gampang marah, dan suka membentak teman, keluarga, atau rekan sekantor, tampaknya Anda perlu membuat perencanaan makan yang lebih baik. Berikut ini langkah-langkah yang dapat menstabilkan gula darah Anda, yang pada gilirannya juga akan memperbaiki mood Anda menjadi lebih baik.

  • Makanlah setiap empat atau lima jam sekali. Makan secara konsisten setiap hari memberikan suatu sumber bahan bakar yang konstan bagi otak dan tubuh Anda. Strategi makan setiap empat atau lima jam ini akan mencegah disinfeksi pada tingkat gula darah Anda. Orang-orang yang didiagnosa hypoglycemia mungkin perlu makan lebih sering (dua atau tiga jam sekali).
  • Batasi karbohidrat olahan untuk membantu mengurangi ketidakstabilan gula darah. Meskipun karbohidrat olahan semacam roti tawar dan biskuit ada yang tanpa gula, jenis makanan ini sangat cepat diolah menjadi gula di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat (dan menurunkan dengan cepat pula)—yang membuat Anda menjadi mudah tersinggung dan cepat lelah. Efek ini akan semakin cepat terpicu lewat sumber-sumber gula konsentrat dalam minuman bersoda, permen, jus buah, selai, dan sirup.
  • Konsumsi serat-mudah-larut. Makanan yang kaya dengan kandungan serat-mudah-larut berkhasiat memperlambat penyerapan gula di dalam tubuh sehingga dapat menurunkan kadar gula darah dan meminimalkan ketidakstabilan mood. Masukkanlah oat, beras merah, apel, pir, strawberi, jeruk, ubi, wortel, kacang polong, dan buncis ke dalam program diet Anda.
  • Tambahkan protein dalam setiap menu makan Anda atau dalam camilan Anda (jika memungkinkan). Tambahan protein dalam makanan akan membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dalam darah. Langkah ini dapat membantu meningkatkan kegembiraan dan produktivitas Anda selama berjam-jam setelah makan. (Pedje)

Thursday, November 26, 2009

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta: “Kalau Budaya Patriarki Tidak Diatasi, Posisi Perempuan Memang Lemah”

Gara-gara polemik tentang poligami seperti bola liar yang sulit dikendalikan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dan Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam Departemen Agama Nasaruddin Umar ke kantornya pada awal Desember lalu. Isu pun berembus: Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan peraturan di bawahnya (Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 yang direvisi menjadi PP No. 45 Tahun 1990, yang mengatur izin perkawinan dan perceraian bagi pegawai negeri sipil, PNS) akan direvisi total. Benarkah demikian? Untuk mencari jawaban atas pertanyaan itu dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar poligami, Purwadi Djunaedi dari eve menemui Meutia Hatta yang baru saja mengisi acara bincang-bincang di stasiun radio Delta FM, Jakarta, pertengahan Desember lalu. Berikut petikan perbincangan kami.

Apa benar UU Perkawinan akan direvisi total?
Waktu kami membahas soal poligami dengan presiden, kami diminta oleh presiden untuk mempelajari dulu, melakukan studi dulu, untuk melihat apakah peraturan presiden—bukan undang-undang, ya—bisa dilengkapi lagi, disempurnakan, agar juga mencakup bukan hanya pegawai negeri sipil. Kondisi sekarang kan pejabat negara tidak semuanya pegawai negeri sipil. Karena itu, peraturan presiden tersebut harus ditelaah kembali dan kajian inilah yang ditunggu oleh presiden, untuk nanti ditanggapi secara arif.

Jadi, tidak ada pembicaraan soal UU Perkawinan?
Memang, waktu bertemu dengan presiden tidak dibahas mengenai undang-undang tersebut. Tapi, yang penting adalah melaksanakan peraturan perundangan itu dulu.

Namun, terlepas dari pertemuan tersebut, sudah cukup lama sebenarnya dirasakan bahwa undang-undang itu tidak cukup lagi untuk menjawab permasalahan yang ada. Misalnya soal batas usia perkawinan, yang laki-laki 19 tahun dan yang perempuan 16 tahun. Padahal, pada tahun 2002 lalu lahir Undang-Undang Perlindungan Anak, yang memberi batasan usia anak sampai 18 tahun. Nah, usia perempuan yang 16 tahun dalam UU Perkawinan kan berarti masuk kategori anak-anak dalam UU Perlindungan Anak. Hal-hal seperti itulah yang kami rasakan perlu direvisi. Ini ada proses dan dalam proses itu kami mengundang banyak pihak, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan pakar dalam bidang perkawinan dan anak. Hasil dari pertemuan ini akan kami ajukan ke pemerintah dan pemerintah akan mengajukan ke DPR.

Apakah salah satu hasil dari pertemuan itu mengusung gagasan penolakan terhadap poligami?
Kalau antipoligami tidak. Jadi, keliru kalau ada yang mengatakan bahwa pemerintah akan melarang poligami. UU Perkawinan serta PP No. 10 dan PP No. 45 kan masih berlaku. Undang-undangnya tidak mengatakan demikian. Implementasinya memang parah dan presiden pun melihat hal ini. Karena itulah harus diluruskan, dijalankan sesuai peraturan perundangannya. Tapi, memang, banyak kaum perempuan merasakan perlunya perubahan UU Perkawinan sehingga, ketika mendengar akan ada penyempurnaan PP No. 45, mereka pikir itu merupakan revisi UU No. 1/1974 tentang Perkawinan.

Apakah Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah membuat studi bahwa poligami menyebabkan banyak korban?
Sudah banyak. Tapi, ya, itu, sering tidak digubris. Kami juga melakukan sosialisasi dengan mengatakan bahwa poligami itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Karena, dari laporan lewat Kotak Pos 10000 yang kami terima, semua kekerasan dalam rumah tangga itu tidak jauh dari poligami.

Tidakkah itu justru memperkuat stigma bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah?
Kalau budaya patriarki tidak diatasi, posisi perempuan memang lemah, setinggi apa pun jabatannya. (Pedje)

Wednesday, November 25, 2009

Di Produk Spa, Kita Jaya!

Wajar saja jika November 2007 lalu Bali menjadi tuan rumah Spa & Herbs Natural Cosmetics Exhibition. Karena, begitu banyak tempat spa di Bali, termasuk industri pembuat produk spa, mulai dari yang industri rumah sampai industri skala menengah dan besar. Awal April lalu, eve pun menemui tiga perempuan pengusaha produk spa di Bali, yang pemasarannya sudah sampai ke mancanegara.


Ni Wayan Lilir, 36 Tahun, Utama Spice
”Ada Lebih dari 80 Jenis Produk Spa yang Kami Produksi”

”Enam puluh lima persen produk kami diserap pasar ekspor, terutama ke Jepang dan Kanada. Di sana, mereka menjual lagi ke spa-spa. Mereka boleh saja pakai merek mereka sendiri, asalkan untuk setiap jenis produk yang mereka pesan minimal seratus buah,” ungkap Ni Wayan Lilir, pemilik perusahaan produk-produk spa Utama Spice, yang juga kerap memberi nama pada produk-produknya dengan merek Supa Dupa.

Konsumen di negara-negara maju menyukai produk-produk Utama Spice, karena semua produknya dibuat dari bahan-bahan yang alami, seperti rempah-rempah, beras, minyak kelapa, rumput laut, lilin dari sarang lebah, dan teh. Ada lebih dari 80 jenis produk spa yang dihasilkan Utama Spice, mulai dari minyak pijat, garam mandi, sampai lips balm. ”Kami juga sangat menjaga kualitas produk. Semua bahan, kecuali yang impor, kami beli dari Bali Organic Association, yang memiliki standar tinggi dan bersertifikat,” tutur perempuan yang lahir pada 21 September 1972 ini.

Kemasan produk-produk mereka pun terbuat dari bahan-bahan yang akrab dengan alam, yang dapat didaur ulang. ”Kertas daur ulangnya kami beli di Bandung, sementara untuk kemasan botol dibeli di Surabaya. Kami juga menggunakan kertas koran bekas untuk tas, yang dibuat oleh anak-anak sekolah dasar jika mereka punya waktu senggang. Satu tas dari kertas koran ukuran kecil kami beli Rp500, yang ukuran sedang kami beli Rp1.000,” tutur ibu dari seorang anak ini.

Lilir mulai terjun ke bisnis ini pada tahun 1995 lampau bersama dengan dua orang temannya. ”Kami tadinya membantu seorang perempuan Inggris mengurus rumah, anak, dan bisnisnya. Lalu, karena dia tahu saya suka membuat ramuan-ramuan khas Bali di rumah, untuk dijual lagi kepada tetangga-tetangga, ia lalu memberi bantuan modal Rp300 juta kepada kami untuk memulai usaha ini lebih serius,” ujar Lilir.

Ketika itu, Lilir juga telah belajar soal farmasi secara privat dari seorang warga negara Cina dan Amerika Serikat, dibiayai oleh teman-temannya dari berbagai bangsa, karena Lilir pernah menjadi pemandu wisata. ”Saya jadi tahu bahasa ilmiah dari berbagai macam tumbuhan herbal,” katanya. Pengetahuan tentang berbagai ramuan Bali sendiri ia dapat dari ayahnya yang seorang dukun, juga dari ibunya.

Sang perempuan Inggris yang baik hati itu, Melanie Templar namanya, juga membagi pengetahuannya soal obat-obatan herbal dan essential oil kepada Lilir dan kedua temannya. ”Ia memang banyak tahu soal obat herbal Barat dan essential oil. Karena itu, produk-produk kami merupakan campuran dari herbal asli Bali dan Barat. Kami mengimpor essential oil, kecuali minyak kenanga yang kami buat sendiri lewat penyulingan panas. Untuk produk yang berupa krim, kami juga tidak menggunakan bahan kimia, tapi menggunakan rumput laut. Lips balm kami pun dibuat dari lilin sarang lebah. Harga produk kami mulai dari Rp4.500 sampai puluhan ribu rupiah,” ungkap istri dari I Made Westi ini.

Kini, omzet Utama Spice bisa mencapai Rp80 juta per bulan dengan karyawan berjumlah 16 orang, yang 14 di antaranya adalah perempuan. Sayangnya, produk-produk Utama Spice belum ada di toko-toko, supermarket, dan hipermarket. ”Karena, kami belum punya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Biayanya mahal sekali dan harus diurus di Jakarta. Untuk satu jenis produk saja dibutuhkan biaya sekitar Rp640 ribu. Belum lagi birokrasinya yang rumit. Itulah sebabnya kami lebih banyak menjual produk-produk Utama Spice ke mancanegara,” kata perempuan yang ramah ini.

Teknologi yang dipakai untuk memproses produk-produknya pun masih tergolong sederhana. Hampir sebagian besar dikerjakan secara manual. Mesin yang digunakan hanya mesin parut, mesin pembuat tepung, dan blender. ”Untuk penyulingan, kami mengorder ke orang, karena kami belum punya mesinnya. Rumah ini pun masih sewa. Rencananya, saya dan suami akan mengurus izin dari Badan POM dulu, karena sudah banyak permintaan dari pihak supermarket dan hipermarket,” kata Lilir, yang ketika kami temui di pabriknya kerap kedatangan konsumen warga negara asing. Ia berharap segera bisa punya gedung milik sendiri, sehingga bisa lebih bisa mengembangkan usahanya. ”Kalau punya gedung sendiri, saya juga akan buka tempat spa di sana,” ujarnya.

Utama Spice (PT Supa Dupa Spice)
Desa Pengosekan, Ubud, Bali
Telepon (0361) 975051, 08123816024, 08123816020


Flora Juniar Manik, 29 Tahun, Borēh
”Kami Tidak Memproduksi Jenis Krim karena Menghindari Pemakaian Bahan Kimia”

Dia orang Batak asli. Lahirnya pun di Belawan dan besar di Medan. Dia “terdampar” di Bali karena suaminya, Haiko Schwering, warga negara Jerman, telah lama menetap di Bali. “Kami bertemu di Thailand dan setelah menikah tinggal di Bali,” ujar perempuan yang lahir pada 17 Juni 1979 ini.

Ia terjun ke bisnis produk spa natural pun diajak oleh suaminya pada tahun 2006 lalu. “Ceritanya ada teman suami saya, orang Jerman juga, yang sudah menetap di Bali lebih dari 20 tahun dan punya tanah 20 hektare di Singaraja. Tanah itu ditanami tumbuh-tumbuhan obat dan untuk memelihari hewan-hewan ternak. Dia dan beberapa orang Bali yang bekerja di sana suka membuat bermacam ramuan dari tumbuh-tumbuhan itu, untuk dipakai sendiri. Tapi, kemudian, dia mengajak saya untuk membuat produk spa,” ujar Flora.

Dengan modal awal hanya Rp10 juta, di luar biaya untuk pembuatan tempat produksi dan ruang pamer di kawasan Kuta, mereka pun lalu membuat produk spa yang bahannya semua berasal dari alam, dengan memakai merek BorÄ“h. Semua produk dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang ditanam secara organik di lahan itu, kecuali rumput dan ganggang laut. Semua natural, tidak ada campuran bahan kimia sedikit pun. Itulah sebabnya, harga produk kami agak lebih tinggi dibanding dengan produk spa dari perusahaan lain. Harga produk kami mulai dari Rp20 ribu,” tuturnya. Cara produksinya pun masih manual, kecuali untuk mengolah batu vulkano, batu dari gunung berapi, digunakan mesin.

Produk BorÄ“h mulai dari minyak pijat, aroma therapy, nature oil, facial masker, sampai body peeling. “Bahan-bahannya antara lain beras merah, kacang hijau, jahe, merica hitam, kencur, temulawak, kunyit, minyak kelapa virgin, dan essential oil,” ungkap ibu dari seorang anak batita ini.

Uniknya, semua produk spa BorÄ“h hanya berupa minyak dan serbuk. ”Kami memang tidak membuat produk jenis krim karena menghindari pemakaian bahan kimia. Mungkin karena itu produk-produk kami banyak disukai oleh para ekspatriat dan wisatawan dari mancanegara,” ujarnya.

Menurut Flora, umumnya para konsumen merasa puas dengan produk BorÄ“h. ”Tapi, rata-rata memang mengeluhkan harganya yang agak tinggi dibanding produk dari perusahaan lain, ha-ha-ha.... Itu kan karena semua bahannya alami, dengan kualitas yang sangat terjaga,” kata perempuan yang sangat menyukai perawatan spa ini.

Flora kini sedang menyiapkan pengurusan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk produk-produk spa BorÄ“h. ”Karena, kami mendapat order dari pembeli di luar negeri, yang mensyaratkan adanya sertifikasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk produk-produk BorÄ“h,” kata perempuan yang tak ingin menyebutkan berapa omzet perusahaannya itu.

Borēh
Jalan Nakula No. 29, Kuta, Bali
Telepon 081338307891


Intan, 45 Tahun, Dewi Racik
”Saya Mendapat Bantuan dari Pemerintah Daerah”

”Nama saya sebenarnya Intan. Tapi, orang-orang lebih mengenal saya sebagai Ibu Dewi Racik,” katanya membuka percakapan dengan eve. Dewi Racik adalah nama yang dipakai oleh perempuan asli Bali ini untuk memberi nama pada produk spa dan obat herbal yang ia buat. Selain sebagai pengusaha produk-produk tersebut, ia memang dikenal juga sebagai ahli pengobatan alternatif.

”Tadinya, saya berbisnis garment. Tapi, ketika saya sekeluarga diserang penyakit, saya mencoba membuat berbagai ramuan untuk kami sekeluarga dan ternyata ramuan itu manjur. Kulit anak ketiga saya yang tadinya sudah busuk pun akhirnya bisa sembuh. Saya merasa ini merupakan panggilan. Karena itu, saya memutuskan untuk menekuni dunia pengobatan,” tutur perempuan yang lahir pada 23 Maret 1963 ini. Maka, pada tahun 1996, Dewi Racik pun mulai sering mengobati orang-orang yang membutuhkan pertolongan. ”Saya tak boleh menolak jika ada yang minta tolong. Kalau menolak, sekeluarga kami akan diserang penyakit. Itu pernah terjadi waktu saya merasa bosan menghadapi orang-orang dengan bermacam penyakit,” tuturnya.

Berbagai ramuan dari tumbuh-tumbuhan pun dibuat Dewi untuk mengobati berbagai penyakit. ”Awalnya, saya membuat ramuan itu khusus untuk dipakai waktu pengobatan di rumah ini. Tapi, kemudian, ada banyak pasien yang meminta ramuan untuk dibawa pulang. Akhirnya, saya pun memproduksi lebih banyak ramuan itu, termasuk ramuan untuk kecantikan dan spa,” ungkap istri dari seorang pegawai negeri ini.

Karena permintaan semakin banyak, Dewi pun akhirnya mendirikan perusahaan yang khusus memproduksi ramuan-ramuannya, untuk pengobatan dan kecantikan, termasuk produk spa. ”Tadinya, saya beri nama Jepun Bali. Tapi, setelah Tragedi Bom Bali pada tahun 2002, namanya saya ganti dengan nama Dewi Racik,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.

Pasien dan peminat produk herbal Dewi pun tidak lagi hanya tetangga dan masyarakat sekitar kampungnya. Dari mulut ke mulut, produknya mulai dikenal oleh kalangan yang lebih luas, termasuk para warga negara asing yang ada di Bali. ”Mungkin karena mereka telah membuktikan sendiri manfaatnya dan juga karena produk-produk saya dibuat dari bahan-bahan alami,” katanya. Produk spa Dewi Racik antara lain dibuat dari sari kacang-kacangan dan biji-bijian, bunga kamboja, jagung muda, beras organik , minyak sayur, dan minyak jahe.

Usahanya semakin berkembang ketika pemerintah daerah setempat mengajak Dewi untuk ikut pameran ke berbagai daerah di Indonesia dan juga di luar negeri. ”Pertengahan Mei ini saya akan ikut pameran di Brisbane, Australia. Waktu ikut pameran di Batam, saya mendapat penghargaan sebagai peserta dengan produk paling laris. Karena, hanya dalam waktu kurang dari empat jam, semua produk saya habis diserbu pembeli pada hari pertama. Padahal, pameran itu berlangsung selama empat hari,” ungkapnya.

Pemerintah daerah setempat juga kemudian memberikan bantuan mesin kepada Dewi untuk mengembangkan produk-produknya. ”Kini, dalam sebulan, kami dapat memproduksi 30 ribu sampai seratus ribu set produk spa, mulai dari lulur rempah, lulur pemutih, dan loloh pelangsing. Produk-produk Dewi Racik juga telah dipatenkan, dengan biaya dari pemerintah daerah. Bahan-bahannya kami beli dari Kebun Raya Bedugul, yang dikelola oleh LIPI,” ujar perempuan lulusan sebuah akademi perhotelan di Bali ini. (Pedje)

Dewi Racik
Jalan Batas Dukuh Sari No. 39, Sesetan, Denpasar
Telepon (0361) 723224, 7499945



Tuesday, November 24, 2009

Menghalau Depresi Dadakan

Depresi bisa datang tiba-tiba. Tapi, tak selalu harus minum obat antidepresan untuk mengatasinya.


Suhu politik yang memanas pada bulan-bulan terakhir ini, cuaca yang tak bersahabat, krisis ekonomi yang memicu tingginya angka kejahatan, plus bencana alam di mana-mana bisa mengakibatkan sebagian dari kita mengalami depresi. Apalagi, dalam situasi dan kondisi seperti itu, kita atau orang-orang yang kita cintai menjadi korban, baik dalam makna harfiah maupun dalam makna konotatif. Depresi semacam ini kerap disebut sebagai depresi musiman.

Namun, Anda tak perlu cemas berlebihan. George Pratt, Ph.D. dari Departemen Psikologi Scripps Memorial Hospital La Jolla, California, Amerika Serikat, berkenan membagi delapan tip untuk mengatasi depresi musiman seperti itu.

1. Perhatikan diri Anda dengan baik. “Mungkin saran ini sudah jutaan kali Anda dengar, tapi nasihat ini terbukti efektif untuk mengatasi depresi musiman, terutama depresi yang muncul di kala musim libur,” kata George Pratt. Untuk mencapai tujuan kesehatan emosional Anda dan mengatasi depresi musiman, cobalah berjalan kaki di udara terbuka. Olahraga, udara segar, dan pencahayaan alami merupakan suatu kombinasi yang kuat untuk meningkatkan semangat Anda.

2. Buatlah ekspektasi yang rasional. Begitu banyak dari kita yang membuat standard tinggi yang tidak rasional. Misalnya, dalam masa liburan yang singkat, Anda ingin belanja, memasak, membuat kue, mendadani rumah, dan datang ke setiap undangan yang Anda terima. Kalau seperti itu, cukup sulit untuk membuat perasaan Anda merasa nyaman. Cobalah buat skala prioritas untuk hal-hal yang Anda inginkan.

3. Buatlah hubungan. “Ini bukan hubungan dengan orang di suatu pesta atau acara liburan, tapi suatu hubungan yang memperbarui kembali semangat Anda,” ujar George Pratt. Misalnya dengan menjadi relawan di rumah singgah atau di rumah sakit. Untuk lebih menyehatkan jiwa Anda, ciptakanlah hubungan dengan alam, dengan cara berjalan kaki di taman atau sepanjang pantai.

4. Ungkapkan perasaan Anda. Penemuan baru-baru ini menunjukkan, ketika kita dapat mengidentifikasi dan memberi label bagaimana perasaan kita, kita mengaktifkan bagian-bagian lain dari otak, dengan efek-efek yang positif dan sangat menyehatkan. Misalnya, katakanlah bila Anda telah kehilangan orang yang Anda cintai pada tahun lalu dan sepanjang tahun merasa sedih, marah, dan merasa bersalah. Riset membuktikan, jika Anda memberi label pada perasaan-perasaan Anda dan, idealnya, mengekspresikan kepada orang lain, akan mendatangkan manfaat bagi mood dan sistem imun tubuh Anda.

5. Latih otak Anda untuk jadi positif. Jika Anda terlalu fokus pada kesalahan-kesalahan dalam hidup Anda, otak Anda akan membeku pada hal-hal yang “negatif”. Namun, untunglah, dengan hanya sedikit usaha, Anda dapat mengondisikan otak Anda untuk menyeimbangkan mood dan mengembangkan kebahagian Anda. Salah satu caranya adalah dengan membuat suatu “daftar rasa syukur” harian. Setiap hari, luangkan waktu satu-dua menit untuk membuat suatu upaya kesadaran, mengingat segala sesuatu dalam hidup Anda yang patut disyukuri. Namun, jangan tuliskan apa pun, cukup lakukan semua itu dalam pikiran Anda, misalnya ketika Anda sedang mandi atau ketika sedang jalan-jalan pagi. Hitunglah semua hal yang patut Anda syukuri. Fokus pada kesepuluh hal dan mungkin Anda akan menemukan lebih banyak lagi. “Setiap kali melakukan ini, Anda mengondisikan otak Anda untuk mengapresiasi dan kebahagiaan—dan itu membuat Anda menjadi lebih mungkin untuk mengatasi depresi musiman,” ungkap George Pratt.

6. Berlatihlah kebaikan secara acak. Contoh untuk langkah ini adalah memberi senyum kepada orang di jalan, menahan pintu agar tetap terbuka, atau membiarkan orang lain untuk mendahului kendaraan Anda. Yakinlah, kesempatan untuk membantu orang lain tak akan ada akhirnya dan kita memiliki suatu kapasitas yang tak terbatas untuk melakukan hal-hal yang baik. Selain itu, melakukan kebaikan secara acak juga dapat menjadi perbuatan yang menyenangkan.

7. Tertawa. Gelak tawa itu menyegarkan. Mengisi kembali baterei Anda. Ada bermacam-macam studi yang memperlihatkan betapa bagusnya gelak tawa bagi otak, kesehatan, dan sistem imun tubuh Anda. Juga baik buat mood Anda dan dapat mengatasi depresi musiman. Temukanlah suatu alasan untuk tertawa setiap hari—akan lebih baik jika Anda bisa menemukan humor dari hal-hal yang menjengkelkan pada lingkungan keluarga Anda atau hal-hal kecil yang sering membuat Anda stres.

8. Minta bantuan bila Anda memerlukan. Jika Anda tetap merasa sedih ketika sedang dalam upaya memperbaiki mood Anda atau jika Anda susah tidur, banyak pikiran atau putus asa, atau memiliki masalah dalam menjalani aktivitas sehari-hari, segera hubungi psikolog atau dokter. Anda mungkin memerlukan terapi, pengobatan, atau suatu kombinasi dari keduanya agar perasaan mulai lebih baik dan depresi musiman Anda dapat teratasi.

Perawatan Alami
Bila Anda memang menghindari obat-obatan kimiwai untuk mengatasi depresi, mungkin Anda bisa mencoba “resep” alami yang ditulis Michelle Schoffro Cook dalam bukunya yang berjudul The Brain Wash. Perawatan depresi secara alami yang dianjurkan Cook ini dapat membantu mengatasi mood sedih Anda. Cook menganjurkan orang yang sedang depresi untuk mengonsumsi St. John’s wort (Hypericum perforatum , juga dikenal dengan sebutan Tipton’s weed atau Klamath weed) dan ginkgo biloba. Selain itu, Cook juga memaparkan beberapa pilihan gaya hidup yang dapat mengangkat mood sedih tanpa obat antidepresi.

St. John’s wort khususnya efektif untuk depresi, terutama untuk gejala yang ringan sampai moderat. Bahan alami ini tanpa efek samping,” ujar Cook. Akan halnya manfaat ginkgo biloba, menurut Cook, memperbaiki produksi neurotransmitter di otak dan membantu membawa darah yang kaya oksigen untuk memperbaiki fungsi otak.

Namun, Cook mengingatkan, jangan pernah mengonsumsi St John’s wort, ginkgo biloba, atau pengobatan alami lainnya bila Anda senang menjalani pengobatan dengan antidepresan seperti Zoloft, Prozac, Paxil, atau Effexor. Konsultasikanlah dengan doktor Anda sebelum mempertimbangkan menjalani keduanya sekaligus. Juga penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda ingin menghentikan pengobatan dengan obat antidepresan dan mencoba pengobatan alami.

Selain itu, depresi dadakan atau musiman juga dapat diatasi dengan gaya hidup sehat. Ketika Anda sedang dilanda depresi musiman, tingkatkanlah aktivitas fisik Anda. Jika Anda selama ini enggan berolahraga, cobalah mulai perlahan-lahan, misalnya dengan sedikit berjalan kaki atau berenang.

Hindarilah gula refined, lemak tak sehat, kafein, makanan olahan, atau fast food. Konsumsilah makanan segar dan makanan alami. Lalu, dengarkanlah musik dengan irama yang tenang.

Mungkin, apa yang dilakukan itu tidak bisa mengatasi depresi dalam jangka waktu lama, tapi setidaknya dapat membuat Anda merasa lebih baik untuk beberapa saat. “Selidiki faktor lain yang mungkin memberi kontribusi bagi depresi, seperti anemia, ketidakseimbangan gula darah, pertumbuhan jamur penyebab infeksi yang berlebihan, krom, seng, dan/atau kekurangan magnesium, lemahnya adrenal, atau tubuh Anda mengandung racun berlebihan,” ujar Cook.

Selain itu, bila Anda mendadak depresi, fokuslah pada apa yang Anda senangi. Tontolah film-film yang lucu. Juga minum air putih yang cukup dan sempatkan untuk berjemur di bawah matahari pagi. Tingkatkan pula asupan Omega-3, vitamin B-kompleks, dan minyak ikan.

Namun, tetap harus diingat, ungkap Cook, efektivitas perawatan alami tentunya berbeda-beda pada setiap orang. St John’s wort dan menonton film lucu mungkin akan efektif bagi sebagian orang, tapi belum tentu bagi orang yang lain. Barangkali, ada orang yang lebih merasakan manfaat obat antidepresan ketimbang perawatan alami. (Pedje)


Monday, November 23, 2009

10 Cara agar Lebih Cerdas dan Tak Mudah Lupa

Dengan berbagai upaya yang sederhana, otak Anda akan tetap sehat dan daya ingat Anda tetap kuat meski usia beranjak tua.


“Ketika Anda membaca sebuah buku atau melakukan percakapan, kegiatan itu menyebabkan perubahan fisik pada otak Anda,” kata penulis sains, George Johnson, yang menulis buku In the Palaces of Memory: How We Build the Worlds Inside Our Heads. Mungkin, tambah Johnson, sedikit menakutkan kalau Anda membayangkan bahwa, ketika Anda baru saja mengalami sesuatu, otak Anda sebenarnya berubah dan kadang perubahan itu permanen. Berikut ini beberapa langkah agar Anda bisa menjadi cerdas dan tak mudah lupa, dengan cara mengembangkan fungsi-fungsi otak Anda dan cara Anda berpikir.

1. Cobalah sesuatu yang baru. Otak yang aktif dapat memperlambat penurunan mental yang datang seiring bertambahnya usia. “Suatu kebiasaan mental yang baik selama hidup akan dapat mencegah penurunan mental,” ungkap peneliti dari University of Alberta, Kanada, Dr. Dennis Foth. Menurut dia, orang yang punya rasa ingin tahu tinggi pada masa mudanya kemungkinan mentalnya aktif dan tetap begitu pada masa tuanya. “Dan, kami menemukan, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Dengan sedikit usaha, bahkan orang yang usianya sudah 70 dan 80 tahunan dapat membuat perbaikan yang dramatis,” ujar Dennis Foth. Menghafal puisi, mempelajari sebuah instrumen musik baru, atau mengambil kursus bahasa Spanyol adalah cara yang bagus untuk menguatkan memori Anda dan meningkatkan kesehatan otak Anda.

2. Jadilah relawan. “Kaum Samaria yang baik telah membuktikan bahwa stres yang rendah dan selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki merupakan faktor-faktor yang memberi nilai tambah lebih baik bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak,” kata Michelle Schoffro Cook, penulis buku The Brain Wash: A Powerful, All-Natural Program to Protect Your Brain Against Alzheimer's, Chronic Fatigue Syndrome, Depression, Parkinson’s, and Other Diseases . Kegiatan menjadi relawan ada banyak manfaatnya bagi otak, termasuk peningkatan fungsi mental dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Kuncinya barangkali ada pada "tingginya rasa ingin menolong"—suatu rasa yang tenang dan membahagiakan yang datang ketika menolong orang lain. Kegiatan menjadi relawan dapat juga meningkatkan kesehatan otak Anda dengan munculnya rasa percaya diri dan self-efficacy Anda.

3. Bergaullah dengan sesama manusia. ”Bercakap-cakap dapat meningkatkan memori dan kemampuan berpikir,” tutur Oscar Ybarra, psikolog dari University of Michigan, Amerika Serikat. Lebih jauh, Oscar Ybarra meyakini bahwa mengunjungi teman atau tetangga juga dapat membantu kesehatan otaknya, seperti halnya mengisi teka-teki silang. Dalam studinya, ia mengungkapkan, ”Interaksi sosial selama sepuluh menit pun dapat meningkatkan kinerja intelektual, yang hasilnya sama dengan aktivitas intelektual dalam waktu yang sama.”

4. Mengejar keberagaman. Jangan mengandalkan suatu olahraga, suplemen, atau makanan khusus untuk meningkatkan kesehatan otak Anda. Lakukanlah berbagai aktivitas yang berbeda. Misalnya, membawa jalan seorang anak jika Anda biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang dewasa atau olahraga lari jika Anda biasanya ikut kelas yoga. Dengan lebih banyak tantangan untuk otak dan tubuh Anda, Anda akan menjadi lebih sehat dan lebih kuat.

5. Lakukan "senam otak". ”Latihan-latihan kognitif tertentu dapat menciptakan asosiasi-asosiasi baru di antara bagian-bagian otak yang berbeda,” ujar ahli neurobiologi Lawrence Katz dari Duke University, Amerika Serikat. Contoh senam otak antara lain memakai baju atau mandi dalam kegelapan, mengubah cara melakukan sesuatu yang biasa Anda lakukan, menggunakan tangan yang biasa tidak Anda gunakan bila melakukan sesuatu, melihat gambar secara terbalik, atau membuat masakan khas daerah tertentu tanpa persiapan sebelumnya.

6. Hindari alkohol. Semakin banyak Anda minum minuman beralkohol, volume otak Anda akan semakin menurun. Bila kemampuan intelektual dan kognitif Anda ingin meningkat, hindarilah meminum minuman beralkohol.

7. Hiruplah aroma cendana. “Wewangian alami berpengaruh langsung ke otak dan riset memperlihatkan bahwa beberapa unsur pokok kimiawi dari aromatherapy oils, khususnya sesquiterpenes dapat memperlancar peredaran darah di otak dan meningkatkan arus oksigen ke otak,” ungkap Michelle Schoffro Cook dalam bukunya. Oksigen berlebih dapat meningkatkan energi, fungsi imun, mood positif, dan kemampuan belajar. Khususnya frankincense dan cendana dapat meningkatkan level oksigen di otak.

8. Menarilah. Tari membutuhkan gerakan berlenggak-lenggok yang menguatkan hubungan-hubungan di otak. Mempelajari berbagai gerak tari menyuburkan sel-sel otak. ”Latihan tari dapat melindungi otak dari serangan racun-racun lingkungan dengan cara menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan,” tutur Michelle Schoffro Cook. Aktivitas fisik adalah satu dari banyak cara untuk merangsang pertumbuhan sel baru otak dan menguatkan daya ingat Anda.

9. Tidurlah yang cukup. Otak Anda membutuhkan energi yang banyak agar dapat berfungsi dengan baik. Tidur dapat menguatkan daya ingat Anda dan memberikan kemampuan bagi otak Anda untuk memproses informasi. ”Meski tidak seksi, saran tradisional untuk tidur yang cukup tetap efektif,” kata Rachel Morehouse dari Atlantic Health Sciences Sleep Centre, Kanada. Untuk meningkatkan kesehatan otak Anda, bangun dan tidurlah dalam waktu yang sama. Tetaplah aktif melakukan berbagai kegiatan, tapi hindari berolahraga di sore atau malam hari karena dapat membuat Anda susah tidur. Buatlah diri Anda mengantuk dengan mendengarkan musik atau membaca buku. Nikmati makanan yang sehat, makan makan yang ringan pada malam hari, dan hindari kopi.

10. Kurangi paparan neurotoksin. Bahan kimia berbahaya, bahan tambahan makanan, dan kandungan kimia pengubah rasa makanan dapat mengganggu kesehatan otak dan tubuh Anda. Karena tidak mungkin Anda dapat benar-benar menghilangkan pencemaran dari lingkungan Anda, yang dapat Anda lakukan adalah dengan membatasinya. Produk yang murni, produk organik, wewangian alami, whole foods, dan udara segar akan meningkatkan kesehatan otak Anda dan menguatkan daya ingat Anda. (Pedje)


Sunday, November 22, 2009

Liar, tapi Tidak Vulgar

Cerdas dan tangkas. Itulah kesan dari banyak peserta diskusi terhadap penulis buku Cari Aku di Canti, Wa Ode Wulan Ratna. Diskusi pun berjalan seru.


Karya sastra memang bukan sekadar apa yang ingin diucapkan, tapi cara pengucapannya juga menjadi pertimbangan penting. Justru, cara pengucapannya itulah yang membedakan karya sastra dengan karya tulis lain. Bahasa dalam karya sastra bukan sekadar untuk memenuhi fungsi komunikasi, tapi juga didayakan sebagai ‘alat’ untuk mengekspresikan rasa keindahan penulisnya.

Dalam 12 cerita pendek (cerpen) karya Wa Ode Wulan Ratna yang terkumpul di buku Cari Aku di Canti (Lingkar Pena, 2008), hal-hal tersebut dapat kita lihat. Sampai-sampai, pada diskusi buku bulan Mei lalu yang digelar eve's Book Club di Kedai 2 Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, banyak peserta diskusi yang memuji cara penuturan Wulan dalam cerpen-cerpennya, termasuk moderator diskusi, Syahmedi Dean. “Senang sekali sore ini penulisnya bisa datang dan kita bisa mengobrol, bisa mencari tahu bagaimana dia menggali kata-kata cinta, bagaimana sih dia menemukan ide-ide tentang menerangkan malam yang ‘ketika langit dan laut tak ada batas warna dan hanya bintang yang membatasinya’. Bagus sekali,” ujar Dean mengawali diskusi.

Semua itu, ungkap Wulan, tak bisa dilepaskan dari kebiasaannya membaca puisi. Karena, lazimnya, di puisi kita akan mendapatkan penyegaran kata-kata yang tidak biasa. “Kebetulan juga saya suka menulis puisi. Tapi, menurut para penyair, puisi saya enggak bagus, bentuknya seperti prosa liris. Beberapa cerpen yang ada, termasuk ‘Kembang Sri Gading’, saya buat dari rangkaian puisi, yang katanya prosa liris itu,” tutut Wulan.

Atika, salah seorang finalis Face of eve yang rajin hadir dalam eve's Book Club, punya pendapat senada dengan Dean dan sebagian besar peserta diskusi yang lain. Bagi Atika, cerpen-cerpen Wulan dalam buku tersebut bagus sekali dan ia menjadi lebih mengenal Indonesia lebih dalam. “Terutama adat-istiadatnya,” tutur Atika.

Menurut Wulan, proses penulisan cerpen-cerpennya tidak sekali jadi. “Kadang penggalan-penggalan yang ada dalam suatu cerita itu sebenarnya tidak utuh. Biasanya hari ini saya menemukan kata ini, besok ini, besok ini, kemudian saya tulis cerita, besoknya saya baca, ada kata-kata yang baru saya temukan, saya masukkan ke dalam cerita. Ketika menulis cerpen, kan bukan langsung duduk menulis sampai habis, tapi melalui semacam penemuan kata-kata,” ujar Wulan, yang kini tengah sibuk menyelesaikan skripsi untuk meraih gelar sarjana sastra dari sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta.

Warna lokal juga sangat kuat dalam cerpen-cerpen Wulan. Begitu pula dengan citraan alam yang digunakan Wulan dalam cerpen-cerpennya. Semua itu, ungkap Wulan, mungkin karena dirinya seorang perempuan. “Mungkin karena saya perempuan, saya selalu mengidentikkan perempuan dengan natural, perempuan dekat dengan alam. Jadi, semakin dekat semakin indah secara alami. Perpaduan antara perempuan dan alam itu menurut saya punya kekuatan yang romantis. Lebih eksotis. Saya merasa begitu, selain karena saya ingin mencari sesuatu yang beda,” ujar Wulan dengan tangkas.

Mungkin juga karena itulah ada peserta diskusi yang berpendapat, cerpen-cerpen yang ditulis Wulan terasa liar sekali, berbeda dengan sosok Wulan yang tampak lembut dan feminin. “Saya menjadi ingin bertanya, pengalaman-pengalaman atau inspirasi-inspirasi apa saja yang pernah didapat oleh Wulan sampai keliaran-keliaran itu bisa terlintas dalam cerpen-cerpennya yang ada dalam kumpulan Cari Aku di Canti?” ujar peserta yang bernama Yuka itu.

Wulan menjawab bahwa inspirasi cerpen-cerpennya bisa datang dari pengalaman orang lain, pengalaman dirinya sebagai perempuan, dan juga karena pengalamannya melihat banyak hal di lingkungan sekitar dirinya. “Soal keliaran itu, mungkin karena saya sudah capek juga, ya, terlalu patuh pada konvensi. Namun, saya tetap mempertahankan keliaran itu tidak vulgar. Saya tidak vulgar. Karena, keliaran di sini memang imajinasi, tapi ada nilai-nilai yang saya bawa juga bahwa untuk menyampaikan sesuatu itu tidak perlu vulgar. Misalnya bisa kita baca di ‘Bulan Gendut di Tepi Gangsal’, ada di situ membicarakan tentang selangkangan, tetapi sama sekali bukan selangkangan perempuan. Di situ kita membicarakan bagaimana kaitannya perempuan dengan ilegal logging, hukum-hukum ketika memerkosa perempuan,” tutur Wulan.

Untuk tema-tema yang diusung, menurut Wulan, ia lebih cenderung pada tema-tema problematis seputar perempuan dan seputar yang ada sekarang ini. “Jadi, yang sedang terlihat saja, terutama benturan-benturan antara lokalitas dengan modernitas,” ungkapnya.

Hampir semua peserta diskusi menyukai cerpen ‘La Runduma’, yang menjadi bagian pembuka buku kumpulan cerpen Wulan. “Pas baca buku itu saya takjub. Bayangan saya ketika baca buku itu, saya pikir Wa Ode itu umurnya sudah 30 atau 35, ternyata masih dua puluhan. Saya kaget. Saya berharap ia tidak berhenti untuk menghasilkan karya-karya baru. Saya paling suka ‘La Runduma’ karena sangat eksotis. Kebetulan juga di daerah saya di Banjarmasin ada seperti itu,” ujar seorang peserta.

Cerpen ‘La Runduma’ itu sendiri kini tengah digarap oleh Wulan untuk dijadikan novel. “Pada dasarnya, ‘La Runduma’ memang novel. Yang dijadikan cerpen itu satu fragmen saja. Jadi, saya sebenarnya hanya mengangkat tokoh Jopra dengan La Runduma, dengan sisipan tokoh Riwa. Mungkin masih ada tiga fragmen berikutnya yang akan saya ceritakan karena sebenarnya tokoh perempuan di situ ada empat. Dalam cerpennya kan satu tokoh saja yang saya angkat, Jopra. Tunggu saja lanjutannya,” kata Wulan.

Inspirasi cerpen ‘La Runduma’ merupakan kenangan masa kecil Wulan sewaktu di Buton, Sulawesi Tenggara. “Saya pernah ikut dan merasakan posuo, semacam pingitan kalau di Jawa. Lalu, saya pun menuliskannya dan sampai sekarang itu masih berlangsung di Buton,” ungkap Wulan.

Wulan sendiri lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1984. Ia sering memenangkan berbagai sayembara penulisan cerpen, di antaranya sayembara Creative Writing Institute, sayembara cerpen yang diadakan Dewan Kesenian Riau, sayembara Krakakatau Award Dewan Kesenian Lampung, sayembara yang diadakan Kedutaan Besar Swiss bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena. Pada 2008 lalu, Wulan juga mendapat penghargaan Khatulistiwa Literary Award untuk kategori penulis muda.

Tentu saja, diskusi buku kali ini pun ditutup dengan pemberian hadiah kepada tiga penanya yang dianggap moderator telah mengajukan pertanyaan yang menghidupkan diskusi. Ketiganya masing-masing mendapat voucher Rp100 ribu dan bingkisan batik dari Kedai 2 Nyonya, yang diserahkan oleh pemilik Kedai 2 Nyonya, Dana Iswara dan Dewi Mallarangeng. Selain itu, seluruh peserta diskusi mendapat suguhan kudapan yang memanjalan lidah dari Kedai 2 Nyonya dan jauh-jauh sebelumnya juga mendapat buku Cari Aku di Canti dari penerbit Lingkar Pena. Asyik, bukan? Ayo, segera bergabung dengan eve's Book Club.(Pedje)

Saturday, November 21, 2009

Suara dari Surga

Di tangan anak-anak, kertas menjelma perahu Sinbad yang tak takluk pada gelombang; menjelma burung, yang jeritnya membukakan kelopak-kelopak bunga di hutan; di mulut anak-anak, kata menjelma Kitab Suci….” Begitu ditulis penyair Sapardi Djoko Damono dalam salah satu puisinya. Itulah sebabnya, kali ini kami kumpulkan 20 anak untuk kami tanyakan berbagai hal, mulai dari tugas seorang ibu sampai tugas seorang presiden; mulai dari Presiden SBY sampai Presiden George W. Bush. Inilah komentar mereka.


Filosofi si Kecil

Menurut kamu, apa tugas seorang ibu?

Kyra Wahab (Kakaii, 4 tahun) Peluk-peluk Kakaii.
Radinka Deena Zubaira (Dinka, 5 ½ tahun) Cuci piring.
Pepita (6 tahun) Melahirkan dan menyusui waktu bayi.
Made Aini (7 tahun) Kerja di kantor dan bayar sekolah. Mengatur dan merawat anaknya.

Untuk apa ibu bekerja?
Sidra Azura Putra (3 ½ tahun) Cari uang buat beli susu, mainan, makanan, tomat.
Kakaii Kasih mimi Yaimie (adik Kakaii).

Pada umur berapa sebaiknya anak-anak boleh ditinggal kerja oleh ibunya?
Sidra Enggak boleh ditinggal!
Fafa Wahab (6 tahun) Tidak pernah.
Pepita Sekarang boleh, tapi harus ada mbak yang menemani.
Aini 4 tahun.

Apakah punya banyak uang dapat membuat orang berbahagia?
Sidra Iya, karena uangnya bisa dikasih ke orang sama ditaruh di kotak (tempat menyimpan uang).
Dinka Senang, soalnya untuk beli mainan.
Aini Sangat-sangat-sangat bahagia, karena bisa shopping.

Lebih baik mana, pintar atau cantik/ganteng?
Fafa Pintar dan ganteng.
Aini Pintar, karena kalau pintar bisa tambah cantik.

Kapan ibu kamu terlihat sangat cantik?
Sidra Selalu cantik!
Kakaii Pas pergi ke kantor.
Dinka Kalau mau pergi ke pesta.
Fafa Memasak.

Kamu senang memakai apa? Celana pendek, kostum seorang hero, kalung, jam?
Sidra Senang pakai baju yang bagus.
Kakaii Jam, supaya makin cantik.
Dinka Kalung, karena bagus.
Aini Baju princess karena aku bisa jadi cantik.

Siapa artis yang kamu senangi?
Sidra Tom Jerry, Totoro, Nausicaa, Mucha Lucha.
Dinka Peter Pan.
Fafa Ariyo Wahab.
Pepita Dirly, Gea, Maria (Indonesian Idol).
Aini Marshanda, Rossa, Siti.

Apa cita-cita kamu?
Sidra Mau jadi dokter supaya bisa suntik Mama.
Kakaii Mau jadi princess.
Dinka Polisi.
Fafa Jenderal.
Pepita Dokter.
Aini Dokter/penyanyi.

Menurut kamu, apa cara terbaik supaya orang dapat menjadi terkenal?
Dinka Masuk TV.
Fafa Harus pintar.
Pepita Pintar nyanyi.
Aini Menjadi artis.

Siapa orang yang paling jahat sedunia?
Kakaii Oma yang ada di Mr. Bean.
Pepita Iblis.

Apa yang membuat kamu merasa takut?
Sidra Takut ditinggalin sama takut monster.
Kakaii Gelap, karena enggak bisa ngeliat.
Dinka Zombie.
Fafa Hantu.

Seperti apa sih kamar kamu?
Sidra Hijau, kuning, enggak ada merah. Terus ada bantal, handuk, batu, DVD, pintu, komputer, TV, jendela, AC.
Kakaii Kayak kamar princess.
Dinka Gede dan berantakan, yang berantakin Radella, adikku.

Kamu biasanya ngapain di kamar?
Sidra Biasanya bobo, nonton boleh juga, sama main komputer CBC dan pe (maksudnya online games di http://cbc.ca/kidsbc dan http://poissonrouge.com)
Kakaii Main sama adikku, Yaimie.
Dinka Nonton kartun dan main Xbox.
Fafa Nonton DVD, main PS2

Bagaimana pendapat kamu tentang orang yang suka merokok?
Sidra Sidra akan bilang, “Jangan merokok! Nanti kena api!”
Kakaii Enggak bagus.
Dinka Sebel.
Fafa Merusak kesehatan.
Pepita Tenggorokannya sakit.
Aini Menyebalkan.

Bolehkah orang merokok kapan pun dia mau?
Sidra Merokok tuh enggak baik, bisa kebakaran.
Kakaii Enggak boleh, nanti kebakar.
Fafa Boleh.

Kenapa orang mencuri barang orang lain, saling menyakiti, dan bertengkar?
Sidra Karena orang itu nakal.
Fafa Karena orang itu tidak punya.
Aini Enggak tahu.

Sebenarnya, menurut kamu, apa gunanya agama?
Sidra Agama itu apa?
Dinka Supaya orang pintar dan baik.
Pepita Untuk memuji Tuhan.
Aini Mengajar orang bersujud kepada Allah.

Haruskah orang-orang yang berbeda agama hidup di negeri yang terpisah?
Dinka Harus.
Pepita Tidak.
Aini Tidak, tapi aku enggak tahu maksudnya.

Siapa presiden kita?
Sidra Enggak ngerti presiden.
Kakaii SB… A!
Dinka Enggak tahu.
Aini Megawati.

Menurut kamu, apa tugas seorang presiden?
Sidra Enggak ngerti deh.
Aini Memimpin negara.

Bagi kamu, siapa orang yang lebih baik dari presiden kita itu atau yang bisa menggantikan presiden kita itu?
Fafa Papa.
Aini Aku.

Dalam bidang apa bangsa Indonesia hebat?
Aini Enggak tahu. (Pedje)


Yang Beranjak Remaja yang Suka Berterus Terang

Menurut kamu, apa tugas seorang ibu?
Maharany Balqhis (8 tahun) Mengasuh anak, menjaga anak, melahirkan anak, dll.
Gede Pradnya (10 tahun) Mengurus bayi.

Tugas ayah?
Fadel Abdullah Hadi J. (9 tahun) Bekerja dan mencari nafkah.
Cieza Aryatama Wahab (10 tahun) Kerja untuk mencari uang.
Pradnya Bekerja di kantor.

Siapa yang paling berperan di rumah?
Myrea Alaia Chalil (Miel, 8 tahun) Mama.
Putri (8 tahun) Ayah.
Cieza Kedua orang tuaku.

Untuk apa ayah dan ibu bekerja?
Anindya Prameswara P.S. (Anin, 8 tahun) Untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Fadel Untuk anaknya.
Cieza Untuk biaya hidup dan membiayai sekolahku.
Pradnya Untuk mendapatkan uang dan membiayai kehidupan sehari-hari.

Haruskah seorang ibu bekerja ketika anak-anaknya masih kecil?
Balqhis Tidak.
Miel Tidak, karena anak-anaknya membutuhkan ASI.
Fadel Boleh-boleh saja.
Cieza Tidak, soalnya aku perlu perhatian.
Pradnya Tidak harus.

Menurut kamu, penampilan seorang bos itu mestinya seperti apa?
Balqhis Rapi, gagah, sopan.
Miel Memakai baju rapi dan memakai dasi.
Anin Bersahaja.
Putri Berwibawa dan pintar.
Fadel Rapi dan kaya.
Cieza Kelihatan gagah, pintar, dan gesit.
Pradnya Kalau bos kantor, terserah, bebas semau dia. Kalau bos preman, seram, keren, cool.

Apakah kamu ingin terkenal?
Balqhis Ingin.
Miel Tidak.
Fadel Lumayan.

Apa cara terbaik supaya orang dapat menjadi terkenal?
Balqhis Belajar dengan baik.
Miel Menjadi pintar dulu.
Anin Ikut lomba.
Putri Menjadi cantik dan sopan.
Cieza Harus pintar dan ganteng.
Pradnya Mencapai impianku menjadi penemu.

Menurut kamu, apa sebenarnya yang diinginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?
Balqhis Mau negara tetap bersatu.
Miel Memberantas korupsi.
Anin Indonesia yang makmur.
Putri Agar negara aman.
Fadel I don’t know.
Cieza Rakyat harus aman dan tenteram.

Bagaimana pendapatmu tentang Presiden Amerika Serikat George Bush?
Balqhis Baik, sopan, dan pintar.
Miel Sudah tua.
Anin Kejam.
Fadel Jahat.
Cieza Suka perang.

Apakah uang akan membuat orang bahagia?
Balqhis Tidak.
Anin Iya.
Putri Ya dan tidak.
Cieza Iya, biar bisa ke mana saja.
Pradnya Iya, sebab bisa untuk membeli sesuatu.

Indonesia hebat dalam bidang apa?
Balqhis Pulau-pulaunya indah dan nyaman.
Miel Fisika.
Anin Pertanian.
Fadel Devisa negara.
Cieza Olahraga bulutangkis.
Pradnya Banyak sumber daya alam.

Siapa orang yang cool sedunia, menurut kamu?
Balqhis Rahmat, Eka, dan Bella.
Miel J.P. Allonso.
Anin Hitler.
Putri John Ceng.
Fadel Roger Taylor.
Cieza John Ceng.
Pradnya Tora Sudiro.

Siapa selebritas yang menurut kamu berpenampilan jelek?
Balqhis Encep.
Miel Dewi Persik.
Anin Inul.
Putri Celsea.
Fadel Fredie Mercury
Cieza Nia Ramadhani

Bagaimana pendapat kamu tentang Krisdayanti?
Balqhis Cantik, pintar, dan lucu.
Fadel Jelek.

Jika kamu dapat mengubah badan kamu, apa yang akan kamu ubah?
Anin Hidung, ingin mancung.
Fadel Rambut.
Pradnya Enggak ada.

Kamu tahu soal bedah plastik?
Balqhis Aku tidak tahu.
Miel Tahu, karena aku sering melihat di televisi.

Mana yang lebih penting, menjadi cantik/ganteng atau menjadi pintar?
Miel Menjadi pintar.
Putri Semuanya.
Fadel Pintar dan ganteng.
Pradnya Pintar. Karena, kalau pintar, manfaatnya lebih banyak.

Apa yang membuat kamu khawatir?
Balqhis Ulangan mendapat nilai jelek.
Miel Tidak ada.
Anin Tidak naik kelas.
Cieza Hilang di suatu tempat.
Pradnya Kalau pekerjaan sekolah tidak selesai, takut dimarahi Ayah.

Jika ibu kamu melarang kamu menonton TV dan menyalakan komputer, apa yang akan kamu lakukan?
Balqhis Ngaji dan belajar.
Miel Membaca atau bermain dengan Liam (sepupu).
Putri Ngambek, apalagi kalau lagi nonton smack down.
Fadel Marah.
Pradnya Baca komik, main PSP dan Game Boy, main sepatu roda.

Jika kamu dilarang main PS oleh ayah kamu, apa yang akan kamu lakukan?
Anin Baca buku.
Fadel Marah.
Cieza Bermain komputer.

Kamu punya handphone?
Miel Punya.
Anin Tidak.
Pradnya Punya tapi hilang.

Untuk makan siang, menu apa yang paling kamu sukai?
Balqhis Nasi goreng dan ayam.
Anin Spageti.
Putri Sayur asem dan ayam.
Fadel Janggut putih (KFC)
Cieza Sayur kangkung dan daging.
Pradnya Tiger Bread.

Kenapa ada orang yang suka minum minuman keras?
Miel Karena suka mabok-mabokan.
Cieza Karena dia tidak taat agama.
Pradnya Tidak tahu.

Apa pendapat kamu tentang orang yang suka merorok?
Balqhis Tidak baik, karena itu akan menyebabkan penyakit jantung.
Miel Lama-lama bisa kecanduan.
Anin Jorok.
Pradnya Sudah tahu merokok itu jelek, kenapa dari mula tidak dihentikan?

Menurut kamu, kenapa sih orang berbuat jahat?
Balqhis Karena dia tidak suka orang yang berbuat baik.
Miel Karena ingin kaya.
Anin Karena tidak beriman.
Cieza Karena tidak mencukupi kebutuhannya.

Kamu ingin menjadi apa kalau sudah dewasa?
Balqhis Pramugari.
Miel #1 detektif.
Anin Guru.
Putri Dokter anak.
Fadel Pemain bola.
Pradnya Ilmuwan

Pentingkah Hari Ibu dirayakan?
Pradnya Tidak terlalu penting. Juga Hari Ayah. Yang buat aku penting itu Hari Anak. (Pedje)



Kebijaksanaan para Remaja

Menurut kamu, apa tugas seorang ibu?
Dimas Alif Gibran (Alif) Menjaga anak, mencuci pakaian, memasak.
Nandika Fera Syafitrie (Dhika) Menjaga anaknya, buat teman cerita-cerita, menyayangi anaknya.
Sarita Amelinda Mengasuh anak dengan kasih sayang dan menjadikan anaknya menjadi anak yang berbudi.

Siapa perempuan paling cantik sedunia?
Radja Pasha Ibuku.
Sabrina Ayana Ashley Tisdale.
Gita Natali Britney Spears.

Bagaimana pendapatmu tentang Agnes Monica?
Radja Centil, genit.
Sabrina Dia adalah orang berbakat dan seorang yang terkenal.
Karel Adipria Erlangga Aneh dandanannya.

Dan apa pendapatmu tentang operasi plastik?
Radja Sangat susah.
Sabrina Perbuatan yang tidak baik dan haram karena tidak menghargai apa yang Tuhan berikan.
Alif Tidak alami dan membutuhkan banyak biaya.
Gita Mungkin agar wajah jadi cantik (jika operasi plastik wajah).

Apa kamu punya keinginan untuk menjadi terkenal?
Sabrina Iya, saya ingin menjadi orang yang terkenal di Amerika dan memainkan film Amerika di berbeda tempat.
Alif Tidak.
Sarita Tidak, karena nanti saya menjadi bahan gosipan.

Bagaimana pendapatmu tentang Presiden SBY?
Radja Berwibawa, baik.
Sabrina Presiden yang baik… dan jujur kepada masyarakat.
Karel Lebih bagus dari yang sebelumnya.
Gita Kurang memperhatikan rakyat.

Apa sebenarnya yang menjadi fokus perhatian SBY?
Radja Pemerintahan.
Sabrina Meneketehe.
Karel Menghilangkan korupsi.

Kegiatan apa saja yang kamu lakukan pada malam Minggu?
Radja Jalan-jalan, berkumpul dengan keluarga.
Sabrina Jalan-jalan, telepon teman-teman, dll.
Alif Menonton TV di rumah.
Dhika Saya hanya main komputer, tapi kadang-kadang jalan-jalan ke mal.

Kamar kamu seperti apa sih?
Sabrina Tembok warna pink, banyak poster HSM, Zac Efron, artis Amerika.
Alif Ada banyak barang.
Dhika Seperti kamar-kamar lainnya, ada tempat tidurnya, meja belajar, lemari, dan AC.
Karel Biasa aja, tidak terlalu besar, kadang rapi, kadang berantakan.
Gita Lumayan besar, ada AC, lumayan banyak boneka, ada meja belajar.

Menurut kamu, penting enggak sih punya kamar sendiri?
Sabrina Of course.
Alif Sangat penting.
Dhika Penting, karena aku bisa menyimpan barang-barang rahasiaku.
Sarita Iyalah, soalnya kalau enggak, kita kayak enggak punya privasi sendiri.

Apa kamu cemas bila ada orang yang menawari narkoba?
Radja Ya, pasti dong.
Sabrina Sangat!
Karel Takut.
Sarita Sangat, karena takut terpengaruh.

Kenapa sih ada orang yang suka mabuk-mabukan?
Sabrina Karena kebanyakan minum bir.
Dhika Mungkin dia banyak masalah, jadinya stres.
Karel Kata mereka sih enak, padahal enggak.
Sarita Karena punya masalah dan tidak punya ilmu yang banyak tentang agama.

Bila menjadi lebih tua, apakah kamu ingin punya uang tabungan yang banyak?
Alif Ya, agar bisa membantu orang tua.
Dhika Iya, biar bisa sekolah tinggi.
Sarita Punya, karena lebih tua lebih banyak kebutuhan.

Apa cita-citamu kalau sudah dewasa nanti?
Radja Ingin menjadi terkenal, baik hati, dan taat beribadah.
Karel Menjadi tentara.
Sarita Penyiar radio.

Apa kamu ingin punya anak?
Sabrina Ya terpaksa harus dan saya mau karena saya perempuan.
Dhika Ya, kalau aku sudah dewasa dan menikah.
Karel Pingin, dua (cowok dan cewek)
Sarita Ya, nanti kalau enggak, enggak ada keturunan.

Haruskah seorang ibu kembali bekerja setelah melahirkan, punya bayi?
Alif Tidak harus, karena harus merawat anaknya.
Dhika Tidak, karena harus merawat anak bayinya.
Sarita Iya dong, masa bapaknya aja, kasian dong.

Menurut kamu, kamu itu orang yang seperti apa sih?
Radja Kadang-kadang nakal, baik, nyebelin, pintar.
Alif Ya…, orang yang sederhana saja.
Dhika Aku itu orang yang hebat dan berbakat.
Karel Biasa aja, tidak bisa menilai diri sendiri.
Sarita Baik, seru, egois, enggak sabaran.
Gita Kocak, bisa diajak curhat dan becanda. (Pedje)