Thursday, July 22, 2010

Dua Puisi Lama Pedje, 7

Jendela

Demikianlah suatu ketika: selagi engkau duduk menelusuri langit terbuka lewat jendela tiba-tiba saja teringat sebuah dunia yang pernah kau begitu kenal; mengerjap-ngerjaplah matamu menutup pintu langit dan jendela, serta-merta mengorek-ngorek album lama yang telah sengaja kau kubur dalam lemari paling bawah. (Bagaimana mungkin engkau dapat mengenalinya; di kamarmu tak pernah ada lampu dan cahya di luar padam tertutup jendela?) Begitulah: engkau jadi lupa sedang mencari apa, lalu kembali membuka jendela dan langsung terpana disergap langit menganga.




Catatan Cinta, 1

Ada yang sempat kucatat ketika senyummu jadi gelisah malamku: cinta memang kadang perlu keringat, air mata, atau sekadar percakapan ganjil yang tak perlu lagi kata, bunga, atau suasana temaram dari sepasang lilin di meja, karena kadang cinta begitu liar, bisa tumbuh dan mekar di atas ladang terbakar.

No comments:

Post a Comment