Saturday, January 2, 2010

Dua Puisi Lama Pedje, 1

Perang‎

"Perang adalah kodrat yang membawa arang untuk digoreskan sepanjang jalan, entah dari mana awalnya, entah ke mana akhirnya, yang memaksa kita berseberang-seberangan di luar garis itu, yang menodong kita agar tak bertegur sapa meski hadap-hadapan, yang membuat senyummu yang dulu kurindukan jadi aneh dan menjijikkan, yang...," semburmu sampai bibir tegang dan matamu hilang pandang.

"Tapi itu sudah sejak...."

"Sejak entah!" sergahmu sambil meludahi mukaku.



Catatan Pinggir buat Kamu, Dik!

dunia kita sekarang memang bukan semacam mimpi semasa kanak-kanak: sebuah tanah lapang gelanggang kita bermain layang-layang, tempat kita mengejar dan menendang bola, dan arena melepas kembang api di malam purnama raya.

dunia kita sekarang semacam layang-layang dalam prahara, seperti bola yang kita kejar dan tendang bersama, atau laksana cahaya kembang api yang berpendar penuh pesona kemudian sebentar nanti mati.


No comments:

Post a Comment