Wednesday, September 1, 2010

Rahasia Perempuan Perkasa: Drama Pendek Karya Pedje

Rahasia Perempuan Perkasa
Drama Singkat Saja Karya Pedje
(Ide Cerita: Yadi Kasuh)


Di panggung tampak tiga orang perempuan. Yang satu hanya memakai kemben dari kain lusuh, dengan punggung terbuka, sedang berada di sumur. Perempuan kedua memakai daster lusuh tanpa lengan, sedang memasak. Perempuan ketiga memakai kaos panjang di atas lutut yang sudah lusuh pula, sedang membersihkan kasur.

Perempuan 1
Hidup perempuan katanya hanya perlu berkutat di antara kasur, dapur, dan sumur. Terlalu! Benar-benar pelecehan.

Perempuan 2
Justru kita harus bangga. Apa jadinya negeri ini tanpa kasur, dapur, dan sumur? Tanpa kasur, para lelaki enggak bakal bisa tidur nyenyak. Bisa uring-uringan mereka setiap hari. Pekerjaan yang mereka tangani juga bakalan enggak beres.

Perempuan 3
Ujung-ujungnya, negeri ini bisa bangkrut. Begitu juga kalau kita, para perempuan, enggak mau lagi mengurus dapur. Bakal kekurangan gizi anak-anak kita dan para lelaki itu. Kalau sudah begitu, hancur dah masa depan negeri ini.

Perempuan 1
Lah, kalau sumur?

Perempuan 3
Kalau kita, para perempuan, enggak mau lagi mengurus sumur? Bisa mencret dan kudisan nih semua orang di seluruh negeri! Juga bau dan kumel. Paham?

Perempuan 2
Pendek kata, justru karena perempuan masih mau mengurus kasur, dapur, dan sumurlah keberlangsungan peradaban manusia masih berjalan sampai sekarang.

Perempuan 1
Kan, bisa dibalik, para lelaki saja yang mengurus kasur, dapur, dan sumur?

Perempuan 2
Halah, mana mampu mereka? Boro-boro mengurus kasur, dapur, dan sumur sekaligus, bertempur di atas kasur saja selalu KO sama kita. Enggak sampai tiga menit sudah lemes!

Perempuan 3
Para lelaki itu, lagaknya saja yang gede, merasa paling hebat, merasa paling bisa mengatur dunia. Padahal, kalau kita boikot mereka di kasur saja, linglung mereka. Cuma bikin untung pabrik sabun!

Perempuan 1
Memangnya….

Perempuan 2
Memangnya apa? Perempuan seperti kita itu perkasa! Kita sanggup menahan beban penderitaan hidup seisi dunia. Kita sanggup menahan rasa sakit yang tak akan pernah sanggup dijalani para lelaki.

Perempuan 1
Kok, bisa?

Perempuan 2
Kok, bisa? Ya, bisa dong. Coba suruh suami kita merasakan sakit seperti rasa sakit kita waktu melahirkan, bisa terkaing-kaing mereka, kojor. Baru sakit gigi saja mereka sudah kelojotan.

Perempuan 1
Tapi, kenapa kita selama ini selalu jadi korban?

Perempuan 2 & 3
Kita?

Perempuan 2
Lu aja kali….

Perempuan 3
Jangan pernah mau dong dijadiin korban!

Perempuan 2
(Bernyanyi)
Perempuan adalah makhluk yang perkasa
karena di tangan perempuanlah peradaban berkembang atau tergelincir ke dalam jurang

Perempuan 3
(Bernyanyi)
Perempuan dianggap sebagai bunga
padahal perempuan harus menjadi lebah bila ingin hidup mulia
mampu melawan bila ada yang ingin menjadikannya korban
bersahabat dengan sinar matahari
dan mampu membentengi diri dari kotornya udara dan hiruk-pikuk kemilau dunia

Perempuan 2
(Bernyanyi)
Perempuan adalah bumi yang mampu bersabar menghadapi rasa sakit dan beban berlebihan yang menyayangi anak-anaknya dengan memberikan kehijauan dan keteduhan pepohonan
air yang jernih dari surgawi dan tiupan angin yang seperti belaian

Perempuan 1, 2, dan 3
(Bernyanyi)
Perempuan adalah agen perubahan sejak dunia mulai diciptakan
Perempuan adalah kehidupan….

Lampu Mati

1 comment: