Sunday, November 29, 2009

Menjalin Komunikasi, Itulah Pekerjaan Mereka

Ketiga perempuan ini mengaku senang menjalani pekerjaannya masing-masing, seputar upaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Tapi, apa saja sebenarnya yang mereka kerjakan?

Meiske Surjadinata
Senior Manager Product Marketing & Marketing Communication Sony Ericsson Indonesia
“Pekerjaan Ini Seru Banget”


“Tugas saya sebagai senior manager untuk product marketing sendiri berhubungan dengan rencana pre-launch, launch, dan post-launch yang seperti apa, termasuk urusan menyusun anggarannya. Saya juga harus memikirkan rencana promosi setelah launching produk, misalnya tiga bulan ke depan kami akan buat promosi seperti apa. Selain itu, saya juga bertugas untuk melakukan validasi produk, karena produk HP Sony Ericsson harus ada bahasa Indonesia-nya, selain bahasa-bahasa lain. Kemudian melakukan tes produk, merancang kerja sama dengan operator saluran telepon, dan membuat kegiatan pemasaran lainnya.

“Untuk tugas marketing communication, saya berhubungan dengan media massa, antara lain menggelar konferensi pers ketika melakukan peluncuran produk baru. Juga mengurusi sponsorship, pameran, roadshow, sehingga hampir setiap minggu saya ke luar kota. Itu yang below the line activities. Sementara itu, yang above the line activities bersangkutan dengan media cetak, televisi, radio, saya membuat iklan dengan konsep lokal. Itu artinya juga saya mengurus media planning dan media buying.

“Saya menikmati pekerjaan ini karena seru banget dan dinamis sekali. Apalagi, ketika saya menduduki posisi ini, April 2002, saya adalah orang pertama dari luar Sony Ericsson. Saya sangat tertarik mengamati pertumbuhan brand ini, karena awalnya banyak orang yang skeptis melihat penggabungan dua nama besar Sony dan Ericsson. Jadi, bagi saya, pekerjaan ini seperti bayi saya sendiri. Lebih dari tiga tahun kami melakukan edukasi untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa Sony tidak lagi memproduksi mobile phone, begitu pula Ericsson. Yang ada adalah mobil phone Sony Ericsson. Kini, umumnya orang sudah paham bahwa ada mobile phone bermerek Sony Ericsson.

“Yang juga menyenangkan dari pekerjaan ini adalah tuntutan untuk terus belajar. Karena, dunia teknologi berkembang pesat, selalu ada yang baru setiap bulannya. Persaingannya juga dinamis, sehingga saya merasa tertantang. Karena itulah, saya pribadi merasa hampir tidak ada hal yang tidak menyenangkan dalam menangani pekerjaan ini. Mungkin, yang membuat pekerjaan ini terlihat berat karena harus berpacu melawan waktu. Misalnya bila harus membuat acara dengan deadline yang ketat, yang dapat menaikkan adrenalin, sehingga saya harus menata emosi dengan baik.

“Untuk menempati posisi marketing communication, seseorang haruslah memiliki sikap profesional. Ini penting sekali. Karena, kalau ingin dihargai oleh orang lain, dia juga harus bisa menghargai orang lain dengan sikap profesionalnya. Dia pun harus mampu bersikap luwes dan bisa mencairkan suasana yang kaku. Selain itu, dia harus selalu mengetahui perkembangan berita terbaru dan isu-isu yang sedang hangat di masyarakat, meski tidak terlalu mendalam dan tidak selalu berhubungan dengan karir yang ia geluti. Juga mesti kritis dan tidak pernah malas untuk selalu belajar.”


Josephine Lawu Purnama
Marketing Communication Panasonic-Indonesia
“Saya Suka Pekerjaan Ini karena Berhubungan dengan Banyak Orang”

“Saya belum lama di dunia marketing communication, baru sekitar enam bulan. Tugas saya adalah memasarkan produk lewat penyampaian informasi-informasi mengenai produk itu kepada masyarakat, lewat cara-cara komunikasi. Saya biasanya selalu berhubungan dengan cara mendisplai dan penataan produk di Galeri Panasonic, outlet, dan toko-toko. Juga mempersiapkan peluncuran produk baru dan acara-acara semacam itu.

“Kendala pekerjaan ini, ya, berhubungan dengan urusan komunikasi. Kadang, masalah komunikasi itu timbul justru dengan manajer produknya. Karena, orang marketing communication kan berupaya melihat produk sebagaimana masyarakat melihat produk itu, sementara manajer produk lebih melihat pada keunggulan produk itu dibanding dengan produk sejenis lainnya. Menghadapi masalah seperti ini, saya pun harus terus mempelajari karakteristik calon pembeli produk sekaligus keunggulan produk itu untuk menyusun strategi komunikasi pemasarannya, pendekatan apa yang harus digunakan agar masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut. Dan, itu bagi saya sangat mengasyikkan.

“Karena asyiknya itu, saya sering tak hitung-hitungan waktu dalam bekerja. Dan, yang paling saya suka dari pekerjaan ini adalah bisa bertemu dengan banyak orang dan sering ke luar kota. Panasonic kan perusahaan besar yang punya banyak cabang, sehingga saya sering tugas ke luar kota.”


Richele Maramis Sung
Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia
“Saya Senang Bekerja di Balik Layar”

“Saya sudah bekerja sebagai Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia hampir empat tahun. Sebelumnya, posisi ini belum ada di L’Oreal Indonesia, karena fokusnya ketika itu lebih ke promosi untuk memasarkan produk, bukan L’Oreal sebagai perusahaan. Jadi, tugas saya di sini adalah memosisikan perusahaan L’Oreal sebagai perusahaan yang punya tanggung jawab sosial, menjembatani kerja sama dengan pihak-pihak eksternal, yang mungkin tidak tergarap oleh bagian marketing promotion, dan berhubungan dengan pihak media massa untuk hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan, bukan product knowledge. Saya langsung bertanggung jawab kepada presiden direktur.

“Yang menyenangkan dari pekerjaan ini, saya bermain di balik layar. Karena, saya sebagai Corporate Communications & PR Manager L’Oreal Indonesia harus menyusun strategi dalam membangun pencitraan perusahaan dan apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat, agar tak ada kesimpangsiuran informasi mengenai perusahaan. Jadi, saya mendukung dan menjadi advisor untuk manajemen.

“Yang membuat saya stres bila terjadi krisis, entah itu bila ada konsumen yang tak puas dan mencoba menggugat perusahaan, entah itu problem di pabrik yang menyangkut staf, dan sebagainya. Kalau sudah begini, saya akan berperan sebagai trouble shooter-nya, apa sih masalahnya dan bagaimana cara yang baik untuk mengatasinya, supaya pihak yang terkait mendapat komunikasi yang benar. Untuk itu, saya juga perlu melakukan investigasi.

“Menurut saya, untuk menjalani pekerjaan seperti saya ini, pertama, orang itu harus punya kecintaan untuk menulis. Karena, tak jarang seorang corporate communications & PR manager harus banyak menyediakan materi komunikasi dalam bentuk tulisan. Dia juga harus bisa memilih materi komunikasi yang tepat, misalnya ragam bahasa apa yang dipakai bila berhubungan dengan pihak pemerintahan, bila berhubungan dengan konsumen, dan sebagainya. Untuk itu, dia juga harus banyak membaca dan memiliki beragam pengetahuan yang memadai, mulai dari masalah ekonomi sampai masalah politik. Apalagi, dia juga harus bisa menyediakan informasi kepada manajemen bila diperlukan. Kedua, punya keinginan kuat untuk selalu belajar dan mencari informasi, termasuk punya keberanian untuk melakukan analisis. Dan, yang tak bisa diabaikan adalah penguasaan bahasa internasional yang baik.” (Pedje)

No comments:

Post a Comment