Sunday, September 20, 2009

Cara Mengatasi Takut Sukses

Orang yang takut sukses biasanya karena mereka merasa tidak cukup baik atau cukup cerdas untuk hidup dengan pencapaian-pencapaiannya.


“Takut sukses” mungkin terdengar ganjil bagi kita. Apalagi, belakangan ini begitu banyak seminar dan buku yang menawarkan berbagai kunci untuk membuka pintu sukses, terutama sukses secara finansial, yang bisa mengindikasikan bahwa banyak sekali orang yang ingin sukses. Jadi, mana mungkin ada orang yang takut meraih sukses? Kenyataan memang ada yang seperti itu. Bahkan, tak sedikit orang yang seperti itu.

Bagi mereka, sukses itu menakutkan karena niscaya membutuhkan perubahan. Perjalanan menuju sukses juga dapat mengintimidasi diri mereka dan sulit untuk diatasi. Sukses bagi mereka juga berarti tantangan dan tanggung jawab yang lebih banyak daripada biasanya—dan itu bisa terasa sebagai ancaman bagi hidup mereka yang telah sekian lama dijalani.

Anda pernah merasakan hal yang semacam itu? Percayalah, meski mungkin Anda selalu merasa takut sukses atau takut salah, itu tidak berarti Anda tidak berdaya. Anda memang tidak akan bisa menghilangkan rasa takut itu, tapi mungkin Anda dapat mempraktikkan langkah-langkah di bawah ini agar dapat meraih kesuksesan dengan lebih tenang.

  1. Pahami kenapa Anda melakukan "sabotase" kepada keinginan-keinginan Anda. Anda tidak harus mendatangi psikoterapis untuk melakukannya. Bicaralah dengan orang yang Anda percayai, tulis dalam jurnal Anda, dan jujurlah dengan diri sendiri. Apa yang ditakutkan untuk Anda akui? Dengan menerima alasan-alasan Anda sendiri, Anda akan merasa terbebas dari ketakutakan.
  2. Persiapan. Anda secara tidak sadar atau dengan bebas melakukan sabotase pada diri sendiri ketika Anda tidak menyiapkan sesuatu sebelumnya, misalnya Anda lebih memilih pesta semalam suntuk atau memilih rekan kerja yang salah. Semakin Anda siap, ketakutan Anda akan semakin reda.
  3. Menerima kegagalan sebagai bagian dari kesuksesan. ”Ada sebuah asumsi umum, jika Anda berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu dan ternyata gagal, Anda akan hancur—jadi lebih aman jika tidak mengambil risiko untuk melakukannya,” ujar Barbara Sher, pengusaha dan juga penulis banyak buku bestseller. Asumsi itu, tambah Barbara Sher, benar-benar salah. ”Kenyataannya tidak seperti itu,” katanya. Jika Anda mencoba dan gagal, Anda tidak akan merasa buruk seperti dugaan Anda. Anda akan mendapat pengalaman, pelajaran, kenalan, dan rasa percaya diri.
  4. Takutlah. Takut bertanya, mencoba, bekerja keras, menekan diri sendiri, membagi mimpi Anda? Itu semua sangat penting. Kita semua seperti itu. Bacalah Feel the Fear and Do It Anyway karya Susan Jeffers. Jika Anda tak punya waktu untuk membaca buku itu, jadikanlah judulnya sebagi moto hidup Anda. Merasakan ketakutan dan melakukannya akan membantu Anda mengatasi rasa takut akan kesuksesan.
  5. Bersaing dengan diri sendiri—bukan dengan orang lain. ”Persaingan dengan orang lain dalam koridor kalah atau menang cenderung mengikis hal-hal terbaik dalam diri kita,” ungkap Robert K. Cooper dalam The Other 90%: How to Unlock Your Vast Potential for Leadership and Life. ”Itu akan membuat kita hati-hati dan curiga terhadap orang lain, membuat kita tidak memberikan dan mengubah informasi, membuat kita tidak toleran terhadap ketidaktentuan dan perubahan, dan juga mempersempit fokus kita yang secara praktis akan mematikan kreativitas konstruktif kita.” Pahami bahwa keahlian Anda dapat berubah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa, jika Anda mengira keahlian profesional dan kemampuan Anda tidak berubah, Anda akan menjadi cemas jika Anda sukses. Psikolog Jason Plaks dari University of Toronto dan ilmuwan riset Kristin Stecher dari University of Washington menemukan bahwa orang yang mengira kapabilitas mereka tidak berubah akan mengalami disorientasi ketika meraih kesuksesan dan kinerja mereka naik-turun. Karena itu, untuk mengatasi takut sukses, sadarilah bahwa keahlian Anda dapat berubah--dan mengubahnya dengan pendidikan, pelatihan, riset, dan mentoring. (Pedje)

No comments:

Post a Comment