Sunday, October 18, 2009

Anak-Anak pun Bisa Mengidap Diabetes

Anak Anda sering pipis dan sering merasa kehausan? Apakah dia juga banyak makan, tapi berat badannya kemudian menurun drastis? Mungkin dia mengidap diabetes.


Diabetes atau lebih sering disebut sebagai penyakit kencing manis telah menjadi salah satu ancaman terhadap kesehatan masyarakat sedunia. Saat ini, ada sekitar 171 juta penderita diabetes atau diabetisi di seluruh dunia dan di Indonesia penderitanya diperkirakan ada 8,9 juta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi penderita diabetes akan terus bertambah dan penderitanya pada tahun 2030 diramalkan akan mencapai 370 juta orang.

Yang lebih memiriskan hati, kini banyak pula anak-anak yang menderita penyakit yang belum dapat disembuhkan ini, termasuk menderita diabetes melitus tipe 1 (DM 1), meski kedua orang tuanya bukanlah diabetesi. Padahal, agar bisa beraktivitas layaknya orang sehat, anak-anak penderita DM 1 harus rutin disuntik insulin setidaknya dua kali sehari, yang harga per ampulsnya kini sekitar Rp 200 ribu. Dan, itu harus dilakukan seumur hidupnya—mungkin sampai nanti ditemukan obat penyembuhnya, mudah-mudahan saja—seperti yang dialami oleh dr. Reno Gustaviani, Sp.P.D. dari Divisi Metabolik Endoktrinnologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Univesritas Indonesia. “Saya menderita DM 1 sejak kecil,” ujarnya.

Lalu, apa yang menyebabkan anak-anak bisa terserang DM 1? “Ada banyak kemungkinan faktor penyebabnya. Yang pasti, ada autoimun. Benteng pertahanan di tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan berbagai penyebab penyakit lainnya malah merusak sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Sistem kekebalan tubuhnya salah mengidentifikasi sel-sel beta pankreas sebagai benda asing, sehingga sel-sel itu malah diserang dan dihancurkan,” kata dr. Erwin P. Soenggoro, Sp.A. dari Fakultas Kedokteran Univesritas Indonesia. Karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin, glukosa yang merupakan hasil penguraian dari karbohidrat tetap berada dalam aliran darah dan kemudian langsung dibuang ke luar tubuh melalui urine, tanpa sempat diserap oleh sel-sel tubuh. “Itulah sebabnya, penderita DM menjadi sering pipis, sering haus sehingga banyak minum, banyak makan, tapi berat bedannya bisa turun drastis,” kata dr. Erwin. Berat badan dapat turun drastis, tambah dr. Erwin, karena glukosanya tak dapat dipakai untuk metabolisme tubuh.

Sel-sel tubuh yang tak mendapat energi karena tak mampu menyerap glukosa juga dapat menyebabkan seorang anak jatuh pingsan atau koma. Jika tak segera diberi insulin, anak itu bisa mengalami kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, atau stroke.

Namun, bagi Anda yang memiliki anak diabetes tak perlu terlalu khawatir. Karena, anak diabetes pun bisa berprestasi sebagaimana anak sehat, sepanjang kondisi kesehatannya diperhatikan, terutama rutin mengontrol kadar gula darahnya. Banyak penderita diabetes, termasuk penderita DM 1, yang memiliki prestasi membanggakan seperti dr. Reno. Di tingkat dunia, salah satunya adalah atlet renang asal Amerika Serikat yang pernah ikut Olimpiade Atlanta tahun 1996 dan Olimpiade Sydney tahun 2000 lalu. Namanya Garry Hall Junior. Ia meraih medali perunggu pada Olimpiade Sydney untuk nomor gaya bebas putra 100 meter dan medali emas untuk nomor gaya bebas putra 50 meter. (Pedje)

No comments:

Post a Comment