Thursday, November 12, 2009

Kasih Sayang Mereka Bukan Hanya kepada Manusia

Ada yang mengatakan, “Animals are such agreeable friends. They ask no questions, they pass no criticisms.” Mungkin karena itulah, empat perempuan cantik di bawah ini sangat menyukai hewan, terutama kucing dan anjing.


Sandy Joesoef, 29 Tahun, Wiraswasta
“Kucing dan Anjing Saya Bermain Bersama”

Mulai memelihara hewan peliharaan: Sejak kecil. “Sejak kecil, saya memang senang hewan. Malah, saya sempat ingin menjadi dokter hewan. Tapi, karena waktu SMA ada peristiwa yang membuat saya takut sama darah, saya mengurungkan cita-cita itu dan memilih fakultas hukum.”

Hewan peliharaan pertama: Anjing.

Hewan peliharaan sekarang: 2 pasang burung parkit, 10 anjing berbagai jenis, dan 29 kucing berbagai jenis, 25 di antaranya kucing persia. “Saya memelihara kucing baru mulai tahun 2002. Ceritanya, ketika sedang bersama suami ingin ke suatu acara, saya melihat ada anak kucing kampung di sebuah jalan di Pondok Indah, Jakarta. Tadinya, saya kira itu tikus karena saking kecilnya, sangat kotor, dan kurus. Amburadul deh. Akhirnya, anak kucing itu saya ambil dan kami membawa anak kucing itu pulang ke rumah dulu. Barulah setelah saya urus dan saya kasih makan, saya dan suami kembali pergi ke acara itu. Sampai sekarang, kucing itu masih sehat dan beratnya kini 6 kilogram. Saya kasih nama dia Untung.

“Setelah mengambil Untung, barulah saya membeli seekor kucing persia untuk menjadi temannya. Sekarang kucing saya ada 29. Saya pribadi lebih menyukai kucing kampung, tapi suami saya suka kucing persia. Kucing persia itu tenang dan tidak agresif. Beberapa di antaranya ada pemberian dikasih orang, karena mereka tak mau merawat lagi. Kucing-kucing itu main bareng dengan anjing-anjing saya. Mungkin ini karena fibrasi dari saya dan suami sebagai pemilik mereka. Saya kan maunya semuanya harmonis dan mungkin getaran ini ditangkap oleh kucing dan anjing saya. Kalau kita sayang sama hewan, hewan pasti saya sama kita.”

Perawatan sehari-hari: “Kucing itu sangat sensitif. Problem utama kucing itu penyakit kulit dan diare. Karena, kucing sehari bisa makan 18 kali, meski sedikit-sedikit. Jadi, kalau ada makanan yang tak cocok saja sedikit atau makan terlalu banyak, kucing akan diare. Itulah sebabnya saya sekarang mengatur pola makan kucing-kucing saya. Mereka makan pada jam-jam tertentu saja. Untuk yang jantan, saya kasih makanan tambahan pada jam-jam tertentu juga. Selain itu, mereka diberi vitamin dan dimandikan seminggu sekali untuk yang suka saya lombakan; untuk yang tidak ikut lomba sepuluh hari sekali. Jangan lupa, sebelum dimandikan, potong dulu kuku kucing agar tidak mencakar.

“Kucing itu binatang yang bersih. Mereka tidak suka yang kotor-kotor. Karena itu, setiap dua jam sekali kandangnya harus dicek, apakah mereka buang air besar atau tidak. Kandang itu harus berpasir. Dan, kucing akan selalu menutupi kotorannya dengan pasir karena dia tidak suka kotor. Saya sendiri tak pernah mengandangi kucing-kucing saya, kecuali kalau mereka punya bayi. Jadi, saya menyediakan delapan bak berisi pasir untuk mereka.

“Saya hanya membawa kucing-kucing saya ke dokter hewan kalau diperlukan saja. Kadang, saya hanya berkonsultasi lewat telepon karena saya sudah berlangganan dokter itu sejak 16 tahun lalu. Saya sendiri banyak sekali baca buku tentang kesehatan hewan, terutama kucing dan anjing. Tak jarang, teman-teman saya malah suka berkonsultasi soal anjing dan kucingnya kepada saya.

“Kucing betina dan kucing jantan saya tidak saya campur dalam satu ruang, tapi dipisah. Dalam setahun, saya hanya mencampur mereka dua kali, agar perkawinan dan keturunan mereka dapat dikontrol, bisar jelas asal-usulnya.”

Biaya pemeliharaan dan perawatan setiap bulan: Untuk kucing-kucing saja sekitar Rp2 juta. “Makanan untuk kucing itu lebih mahal daripada makanan untuk anjing.”

Tips bagi yang ingin memelihara kucing:
  1. Kita harus lebih sensitif, karena hewan tidak bisa bicara.
  2. Harus banyak membaca buku tentang kucing.
  3. Mandikan seminggu atau sepuluh hari sekali dan jangan sampai air terkena telinganya. Kucing hanya boleh dimandikan dari leher ke bawah. “Kalau kupingnya kemasukan air dan kita tak ketahui itu, kucing bisa langsung mengalami infeksi. Kalau sudah begitu, suhu tubuhnya bisa sangat tinggi dan kucing akan terserang diare. Kupingnya harus setiap hari dicek.”
  4. Cek kukunya setiap hari.
  5. Jika ingin mengganti makanannya, jangan langsung diganti, tapi harus bertahap.
  6. Kucing tidak membutuhkan susu setelah usia tiga bulan.
  7. Sediakan media khusus untuk mencakar, karena kucing punya kebiasaan mencakar. “Kalau dicakar, bersihkan saja luka itu dengan air sabun, kemudian keringkan dan beri obat antiseptik.”
  8. Sayangilah dengan tulus, agar kucing atau hewan lain yang kita pelihara juga menyayangi kita.
  9. Sebelum membeli kucing, sebaiknya datangi dulu acara lomba kucing. “Karena, pada acara itu biasanya banyak para peternak kucing dan dokter hewan yang hadir. Konsultasilah dengan mereka dulu. Kalau sudah setuju ingin membeli, periksakan dulu kucing itu ke dokter hewan untuk memeriksakan kesehatan. Kalau sudah pasti sehat, barulah beli.”
  10. Jangan lupa untuk divaksinasi setahun sekali.
  11. “Untuk pertolongan pertama ketika kucing diare, berilah norit dan oralit untuk bayi yang tanpa rasa, setelah itu bawa ke dokter,” ujar perempuan yang menjalankan bisnis multilevel marketing ini.

Sofia Salim, 34 Tahun, Pengusaha
“Anjing Ini Cerdas dan Bisa Diajak Bicara”

Mulai memelihara hewan peliharaan: Sejak kecil.

Hewan peliharaan pertama: Kucing. “Saya pernah punya kucing hampir seratus ekor. Dan, ketika duduk di SMP, sekitar tahun 1982, saya juga memelihara anjing kampung. Lalu, ketika saya didiagnosa asma, ketika SMP itu, saya tidak diperbolehkan lagi memelihara kucing oleh orang tua saya. Jadinya, saya kemudian memelihara anjing kampung, sampai 15 ekor. Sejak itulah saya memelihara anjing dan kemudian saya lebih memilih anjing ras. Saya sekarang mengkhususkan memelihara anjing shih tzu.”

Hewan peliharaan sekarang: 20 anjing shih tzu. “Saya memilih anjing jenis ini untuk dipelihara karena anjing ini termasuk anjing yang cerdas dan bisa diajak bicara. Shih tzu juga anjing yang sangat ramah dan dapat menerima kehadiran anjing lain tanpa masalah.”

Perawatan sehari-hari:
  1. Disisir dan dicuci mukanya dua kali sehari setelah makan, dengan menggunakan sampo; setelah itu dikeringkan dengan handuk dan pengering rambut.
  2. Dimandikan seminggu sekali.
  3. Menjaga agar bulunya tetap kering. “Kalau basah, saya segera mengeringkannya, dengan hairdryer.”
  4. Diberi makan hanya makanan untuk anjing dan tidak memberi makan yang manis dan asing. “Kalau diberi makan yang manis dan asin, bulunya akan rontok. Saya juga memberi sayur dan buah untuk anjing-anjing saya.”
  5. Diberi vitamin yang sama dengan vitamin manusia ditambah dengan vitamin untuk merawat bulunya setiap hari.
  6. Ditempatkan di ruang berpenyejuk udara, dengan temperatur 20 derajat celcius. “Bulu shih tzu kan tebal, jadi anjing ini memang harus berada dalam tempat yang sejuk. Kalau tidak, anjing bisa terserang penyakit kulit dan bulu-bulunya mudah rontok.”
  7. Dibawa ke dokter hewan bila sakit dan setahun sekali divaksinasi. “Jika memeliharanya dari bayi, anjing ini harus divaksin dulu tiga kali sampai umur empat bulan. Setelah itu, vaksinasinya diulang setahun sekali.”
Biaya pemeliharaan dan perawatan setiap bulan: Hampir Rp5 juta.

Tips memilih anjing shih tzu: “Bila hanya untuk dipelihara, dijadikan toy pets, pilih saja yang lucu dan sehat. Ciri shih tzu yang sehat antara lain hidungnya lembap tapi tidak mengeluarkan cairan; kelopak matanya bila dibuka berwarna merah, bukan putih, dan; licah serta ramah. Bila untuk diperlombakan pilihlah shih tzu yang tidak penakut; ekornya tidak seperti ekor babi, tapi melengkung seperti gagang cangkir; punggungnya lurus; kakinya menyiku, agak menekuk ke depan; dadanya membusung; lehernya tinggi; gigi bawahnya lebih ke depan daripada gigi atasnya, tapi kalau mulutnya dikatupkan tak ada celah di antara kedua bibirnya. Mulut itu tetap rapat. Beberapa anjing saya sering memenangkan berbagai kejuaraan shih tzu. Malah ada satu yang sudah menjadi juara se-Indonesia,” ujar perempuan yang berbisnis makanan anjing, sampo anjing, dan berbagai aksesori untuk anjing ini.

Yenny Lilyana, 39 Tahun, Ibu Rumah Tangga
“Saya Senang Shih Tzu karena Ramah dan Penurut”

Mulai memelihara hewan peliharaan: Sejak dua tahun lalu. “Awalnya, suami sayalah yang senang dengan anjing dan ia kemudian memelihara beberapa ekor anjing. Mau tidak mau, saya pun harus ikut memelihara dan merawat anjing-anjing itu. Sejak itulah saya mulai menyukai anjing.”

Hewan peliharaan pertama: Anjing samoyed.

Hewan peliharaan sekarang: 8 ekor anjing dari berbagai jenis dan 6 ekor anjing shih tzu. “Saya melihat anjing jenis shih tzu pertama kali ketika ada perlombaan anjing di Jakarta. Saya suka dengan anjing ini karena begitu ramah, penurut, dan menggemaskan. Bulunya juga tebal dan bagus. Akhirnya, saya membeli anjing shih tzu dan sekarang jenis anjing inilah yang terbanyak yang saya punya, karena saya benar-benar menyukainya.

Perawatan sehari-hari: “Awalnya, saya banyak bertanya kepada teman-teman tentang cara perawatan anjing, khususnya untuk jenis shih tzu. Saya juga banyak membaca berbagai buku tentang anjing. Shih tzu memang lebih saya perhatikan karena memiliki bulu yang tebal dan suka saya ikutkan lomba. Sehari-hari, saya rutin menyisir bulu-bulu shih tzu dan membersihkan kotoran yang suka melekat di bulu-bulunya. Saya memandikan mereka seminggu sekali atau kadang lima hari sekali jika bulu-bulunya terlihat kotor. Selain memberi makanan anjing, saya juga memberi berbagai vitamin kepada shih tzu dan anjing-anjing saya yang lain. Untuk shih tzu, saya tak akan memberi makanan yang manis dan asin agar bulu-bulunya tidak rontok. Ruang untuk menaruh shih tzu juga harus dilengkapi dengan penyejuk udara agar mereka tak terserang penyakit kulit. Anjing-anjing saya juga divaksinasi setahun sekali.”

Biaya pemeliharaan dan perawatan setiap bulan: Sekitar Rp5 juta.

Tips pemeliharaan dan perawatan: “Selain pemeliharaan dan perawatan untuk pertumbuhan serta kesehatannya, anjing-anjing juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya,” kata perempuan yang tinggal di Tangerang, Banten, ini.


Theresia Handoko, 51 Tahun, Pengusaha
“Berikan Kasih Sayang”

Mulai memelihara hewan peliharaan: Sejak kecil. “Sudah dari kecil saya menyukai anjing dan memelihara anjing. Namun, baru sekitar dua tahun ini saya serius memelihara anjing, khususnya anjing peking.”

Hewan peliharaan pertama: Anjing. “Sejak dulu, saya hanya memelihara anjing ras yang tidak seram, yakni anjing dalam kategori toy dan family dog, bukan guard dog. Kalau saya memelihara guard dog, saya takut anjing itu nanti menggigit orang.”

Hewan peliharaan sekarang: 11 anjing, 9 di antaranya jenis anjing peking. “Saya suka dengan anjing peking karena anjing jenis ini lucu dan penurut. Pemeliharaannya juga relatif tidak susah.”

Perawatan sehari-hari: “Kalau saya baca dari buku-buku, anjing jenis peking sebaiknya dimandikan enam bulan sekali. Tapi, anjing-anjing peking saya selalu saya mandikan satu atau dua minggu sekali karena sering tidur bersama-sama saya. Setiap pagi, anjing-anjing saya juga bergantian dibawa ke luar rumah untuk menghirup udara segar. Soal makanannya, saya menghindari memberi makanan manusia kepada anjing-anjing saya, meski saya kadang memberi makanan anjing yang dicampur nasi. Untuk yang peking, saya tidak memberi makanan yang rasanya asin, agar bulu-bulunya tidak rontok. Setiap hari, saya juga memberi vitamin dan sesekali madu. Ruang untuk menaruh anjing peking juga saya beri penyejuk dengan temperatur 22 derajat celcius, agar tak kegerahan karena bulunya tebal dan mencegah terserang penyakit kulit. Yang pasti, untuk anjing berbulu seperti jenis peking, kita memang harus selalu memperhatikan kebersihannya. Yang juga tak boleh dilupakan adalah kasih sayang dan perhatian kita kepada anjing-anjing peliharaan kita.”

Biaya pemeliharaan dan perawatan setiap bulan: Sekitar Rp2 juta.

Tips memilih anjing peking: “Terus terang, saya masih pemula untuk memberikan tips. Tapi, dari pengalaman saya selama ini dan dari hasil bertanya kepada teman-teman serta membaca berbagai buku, pilihlah anjing peking yang postur tubuhnya tidak tinggi dan tidak terlalu panjang. Kalau ingin diikutkan lomba, pilih yang mukanya kotak dan hidungnya sangat pesek. Ekornya juga tidak boleh seperti ekor babi,” ujar pemilik perusahaan es krim dan sebuah restoran ini. (Pedje)

No comments:

Post a Comment